Carlo Ancelotti mengungkap alasan kegagalan di musim terakhirnya bersama Real Madrid. Badai cedera di belakang bikin Don Carlo tutup karier di El Real dengan manis.
Carlo Ancelotti menjalani musim terakhirnya di Madrid dengan kurang impresif. Ia gagal mempersembahkan satu pun gelar untuk El Real.
Madrid hanya mampu finis di peringkat kedua di LaLiga musim lalu. Los Blancos lalu hanya mampu menjadi runner-up di Copa del Rey dan Piala Super Spanyol. Madrid juga hanya mentok di perempatfinal Liga Champions dan semifinal Piala Dunia Antarklub 2025.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Don Carlo gagal memberikan kado perpisahan yang manis untuk Madrid. Ia kini menukangi Timnas Brasil.
Padahal di musim terakhirnya di Madrid, Ancelotti dibekali skuad yang terbilang mumpuni. Pasukan El Real tak banyak berubah dibanding musim lalu. Madrid juga baru mendatangkan masin gol Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe.
Ancelotti mengungkap sebab dirinya gagal di musim terakhirnya di Madrid. Badi cedera yang menerpa lini belakang Madrid jadi sebab utama kegagalannya tersebut.
Dani Carvajal dan Eder Militao harus absen panjang di musim lalu. Sementara, Antonio Ruediger tampil dalam kondisi tak fit.
Keseimbangan Madrid semakin terganggu karena Federico Valverde dan Eduardo Camavinga yang biasa bermain di tengah terpaksa jadi bek dadakan.
“Yang terjadi adalah kami kehilangan seluruh lini pertahanan utama kami. Kami kehilangan Carvajal dan Militao, sementara Rudiger bermain dengan cedera serius. Untungnya, [Raul] Asensio datang dari akademi muda dan bermain sangat baik,” ujar Ancelotti dikutip dari AS.
“Jangan lupa bahwa saya sering harus memainkan [Federico] Valverde di bek kanan dan [Aurelian] Tchouameni di bek tengah, yang membuat lini tengah kehilangannya secara signifikan. Kami kehilangan soliditas di lini belakang, dan itu membuat kami kehilangan gelar,” jelasnya.
