Klub Spanyol Valencia melayangkan gugatan hukum terhadap layanan streaming video OTT Netflix. Tayangan video dokumenter Vinicius Junior menjadi penyebabnya.
Menurut Valencia, dokumenter itu secara keliru menuding sekumpulan suporter Valencia melontarkan kalimat rasis terhadap Vinicius dalam pertandingan melawan Real Madrid pada tahun 2023.
Mengutip artikel ESPN, Valencia mengatakan gugatan itu sudah diajukan pada hari Senin (29/9/2025) kemarin, sebagai lanjutan atas langkah sebelumnya.
Valencia menggugat karena permintaannya agar Netflix minta maaf secara terbuka atas koreksi dalam tayangan dokumenternya tidak dipenuhi.
Gugatan hukum itu dilayangkan terhadap Netflix dan perusahaan produksinya karena telah “mencederai kehormatan Valencia.”
Atas gugatannya itu Valencia mengharapkan adanya kompensasi finansial, koreksi terhadap subtitel dokumenter Vinicius Junior, dan putusan hukum yang dipublikasikan.
Sejak awal tahun ini Valencia sudah mengancam bakal mengambil langkah hukum. Saat itu perwakilan Vinicius menyebut bahwa pemain bersangkutan tidak akan terlibat karena permintaan ditujukan kepada Netflix dan produser film dokumenter.
Dokumenter itu sendiri menyertakan sebuah video dari media sosial yang memperlihatkan suporter di Stadion Mestalla, markasnya Valencia, sedang mengarahkan sorakan ke arah Vinicius.
Dalam subtitel video tersebut, suporter disebut mengatakan “mono” alias monyet dalam bahasa Spanyol. Valencia bersikeras bahwa sorakan yang dipakai suporternya adalah “tonto”, bahasa Spanyol untuk bodoh atau konyol.
