Start Liverpool musim ini tak bisa dibilang buruk, tapi juga bukan yang paling meyakinkan. Arne Slot punya penilaian kenapa timnya cukup kesulitan.
Liverpool memulai musim dengan tujuh kemenangan, sekali seri, dan dua kekalahan dari 10 laga pertama di semua ajang. Si Merah masih memimpin Liga Inggris, melanjutkan langkah di Piala Liga Inggris, namun agak tercecer di Liga Champions (posisi 17).
Kekalahan di dua laga terakhir, masing-masing dari Crystal Palace di Premier League dan dari Galatasaray di Liga Champions, telah menjadi alarm bahaya. Meski memulai musim dengan embel-embel unggulan, terutama usai belanja besar di bursa transfer, Liverpool ternyata malah cukup keteteran.
Manajer Liverpool Arne Slot menyebut salah satu alasan timnya menghadapi laga yang lebih sulit adalah karena perubahan pendekatan lawan. Musim lalu, ia mengaku diuntungkan karena lawan-lawan cukup menganggap enteng Liverpool, yang ditangani manajer baru tanpa pengalaman di Inggris.
Selain itu, Liverpool juga hanya finis kelima dan ketiga dalam dua musim terakhir di bawah Juergen Klopp. Ini membentuk persepsi bahwa klub Merseyside itu relatif bisa ditundukkan.
Maka tim-tim lawan bermain lebih berani dan mencoba mengeksploitasi Liverpool, yang memberikan kelonggaran di lapangan. Perubahan pendekatan sebenarnya mulai dirasakan Slot di paruh kedua musim, saat para lawan mulai lebih hati-hati dan bermain lebih rapat.
Nah, musim ini dengan Liverpool berstatus juara bertahan Liga Inggris, para lawan benar-benar bikin putar otak. Mereka tidak ingin lagi meninggalkan celah untuk dimanfaatkan Mohamed Salah dkk dan ini masih jadi pekerjaan rumah buat Slot.
“Paruh pertama musim lalu, Juergen (Klopp – eks manajer Liverpool) memberi saya banyak hadiah. Tapi salah satu hadiah yang juga dia berikan ke saya adalah finis ketiga di musim sebelumnya dan kelima pada musim sebelumnya lagi, dan juga dia sebagai sosok yang sangat dikenal, sehingga seorang manajer baru datang ke klub dan semua orang berpikir ‘Oh, ayo kita mainkan Liverpool ini’,” ujar Slot dikutip Sky Sports.
“Tim-tim bermain dengan cara yang sangat berbeda melawan kami di paruh pertama musim, ketimbang saat kami memimpin liga setelah setengah musim dan memuncaki Liga Champions usai separuh musim.”
“Saya bisa melihat ini berlangsung di musim ini dan kami harus menemukan jawabannya. Musim lalu, salah satunya adalah bola mati, seperti banyak tim membuka pertahanan blok rendah dengan bola-bola mati, dan musim ini kami belum bisa melakukannya.”
