Skandal Naturalisasi di Timnas Malaysia yang Berlarut-larut

Posted on

Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) belum juga tunjukkan dokumen asli tujuh pemain naturalisasi yang jadi skandal. Polemik itu kian berlarut-larut.

Seperti diketahui, Malaysia dihukum FIFA akibat skandal naturalisasi. Tujuh pemainnya kedapatan memalsukan dokumen.

FIFA sudah memberikan hukuman denda kepada FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Ketujuh pemainnya turut dilarang beraktivitas selama 12 bulan per 26 September plus didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.

Pengajuan banding sudah berlangsung. FIFA belum berikan kabar terkini, FAM sudah menunjuk pengacara dunia dan siap membawa ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

FAM sudah lakukan investigasi internal. Sementara, Sekjen FAM Noor Azman Rahman kena skorsing agar tim independen bergerak mencari fakta.

Permasalahannya kini, FAM belum juga tunjukkan dokumen asli ketujuh pemain itu. Hal tersebut dinilai akan mencoreng citra sepakbola Malaysia yang sedianya lagi mau bersaing ke level lebih tinggi.

Dilaporkan Scopp, FAM malah kini bagai lempar bola kepada Kementerian Dalam Negeri. Ketika ditanya awak media soal proses naturalisasi ketujuh pemain, Wakil Presiden FAM, S Sivasundaram menunjuk Kementerian Dalam Negeri.

“Itu berada di bawah yurisdiksi Kementerian Dalam Negeri,” jawabnya singkat.

Usut punya usut, ketujuh pemain naturalisasi tersebut diajukan proses naturalisasinya pada Januari. Bulan Mei, semuanya sudah rampung dan kemudian mereka bermain di FIFA Matchday pada bulan Juni di Kualifikasi Piala Asia 2027.

“Kami yakin bahwa ketujuh pemain ini memiliki warisan Malaysia. Dokumen yang kami miliki menunjukkan hubungan leluhur yang jelas, dan kami bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang untuk memastikan kebenaran terungkap,” tegasnya.

Wartawan senior di Malaysia, Ahirudin Attan, yang lebih dikenal sebagai Rocky Bru meminta pemerintah Malaysia menurunkan tim indepenen Suruhanjaya Siasatan Diraja (RCI) untuk langsung menginvestigasi dan membeberkan fakta yang ada.

“Karena rasa malu akan skandal ini, seharusnya pemerintah tidak menunggu waktu. Pemerintah harus melakukan penyelidikan dengan tepat,” tegasnya.

“Masyarakat harus tahu kebenarannya, siapa yang bertanggung jawab, dan mau di bawa ke mana arah sepakbola kita selanjutnya. Tidak ada jalan pintas untuk menuju kesuksesan,” tutupnya.