Ketujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia yang kena skandal dan disanksi FIFA dilarang bermain setahun. Pemerhati sepakbola Malaysia menyayangkan hal itu.
Seperti diketahui, Malaysia dihukum FIFA akibat skandal naturalisasi. Tujuh pemainnya kedapatan memalsukan dokumen.
FIFA sudah memberikan hukuman denda kepada asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Ketujuh pemainnya turut dilarang beraktivitas selama 12 bulan per 26 September plus didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.
FAM sudah ajukan banding. FIFA belum berikan pernyataan soal hasil banding, diyakini dalam waktu dekat ini akan dirilis.
Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
FAM mengklaim kalau kakek/nenek ketujuh pemain tersebut berdarah Malaysia. Dalam investigasi FIFA, kakek/nenek dari ketujuh pemainnya ketahuan berdarah Argentina, Spanyol, dan Brasil.
Pemerhati sepakbola Malaysia, Zulakbal Abdul Karim menyayangkan hukuman larangan bermain selama setahun buat ketujuh pemain itu. Sebab, ketujuh pemain itu sedang berada di level terbaiknya.
“Dalam sepak bola, reversibilitas mengacu pada hilangnya kondisi fisik saat latihan dihentikan. Semakin lama larangan, semakin besar penurunannya,” katanya dilansir dari New Straits Times.
“Jika seorang pemain berhenti berlatih selama dua hingga tiga minggu, kebugarannya sudah menurun. Larangan selama setahun dari semua aktivitas sepak bola pasti akan memengaruhi kondisi mereka,” tambahnya.
Zulakbal Abdul Karim berharap, hukuman ketujuh pemain tersebut dikurangi FIFA. Bisa saja dari setahun, jadi enam bulan misalnya.
Garces yang bermain untuk Deportivo Alaves di LaLiga, sudah tercoret dari skuad. Sementara Holgado diberikan cuti tanpa gaji oleh klubnya America de Cali.
“Saya membaca bahwa FAM telah mengajukan banding. Jika larangan tersebut dikurangi, itu akan baik karena para pemain dapat kembali bermain sepakbola lebih cepat. Para pemain ini sedang dalam masa puncaknya, jadi larangan enam bulan tidak akan terlalu memengaruhi performa mereka,” papar Karim yang punya lisensi kepelatihan profesional AFC.
“Masa depan para pemain telah terpengaruh. Beberapa pemain mengalami penurunan nilai pasar dan kehilangan pendapatan selama masa penangguhan,” sambungnya.
“Waktu tidak dapat diputar kembali – itulah dampak nyata dari sanksi. Namun dengan sistem pendukung yang tepat, kondisi fisik mereka masih dapat dibangun kembali,” tutupnya.






