Sekjen PSSI Yunus Nusi kecewa berat dengan insiden yang dialami skuad Persik Kediri. Ia meminta kepada suporter klub Liga 1 untuk mendukung tim dengan elegan.
Suporter Arema, Aremania, bikin ulah seusai laga tim kesayangannya melawan Persik, Minggu (11/5/2025). Laga pekan ke-32 itu berakhir dengan skor 3-0 untuk kemenangan Persik di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sayangnya kemenangan Persik dinodai dengan aksi anarkis sekelompok Aremania yang tidak menerima kekalahan. Bus Persik ditimpuki batu saat meninggalkan area Stadion Kanjuruhan.
Aksi itu membuat kaca bus Persik pecah di bagian depan dan samping kiri. Pelatih Persik Divaldo Alves menjadi korban luka di bagian kepala karena duduk dekat kaca yang pecah.
“PSSI sangat kecewa dan menyesalkan atas kejadian ini. Memang yang melakukan itu adalah oknum suporter. Tapi sampai kapan selalu ada oknum-oknum seperti ini yang ternyata merugikan klub dan kondusivitas sepakbola kita?” kata Yunus Nusi kepada detikSport, Senin (12/5).
“Kita sedang dalam pengamatan FIFA terhadap kondisi sepakbola Indonesia pasca kasus Kanjuruhan. Sangat Banyak yang dirugikan akibat segelintir orang-orang penonton sepakbola seperti ini, yang senang selalu anarkis,” ujarnya menambahkan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Yunus Nusi mengingatkan kepada suporter bahwa menang-kalah adalah hal biasa dalam sepakbola. Apapun hasil yang diraih tim seharusnya bisa diterima dengan lapang dada.
Tindakan anarkis bukan solusi untuk memperbaiki performa tim kesayangan. Tak lupa ia mengingatkan bahwa sepakbola adalah alat pemersatu bangsa, bukan media pemecah belah.
“Sepakbola itu memang ada yang menang, seri, atau kalah. Lalu kalau timnya kalah-kalah terus, apakah harus selalu juga berulah dengan hal-hal yang tidak baik? Ayolah teman-teman suporter klub, suporter timnas, dukung secara elegan tim dan klubnya,” jelas Yunus Nusi.
“Terima dengan baik klub dan suporter lainnya yang bertanding di tempat masing-masing. Sadar dan berhenti lah berbuat hal-hal yang merugikan sepakbola Indonesia. Saatnya kita menatap ke depan bahwa sepakbola itu benar-benar mempersatukan bangsa, mempersatukan daerah yang mendukung timnya, mempersatukan seluruh suporter se-Indonesia,” ucapnya berpesan.