Sekjen AFC Datuk Seri Windsor Paul, yang berasal dari Malaysia, mengklaim bahwa sanksi FIFA untuk negaranya dalam kasus pemalsuan dokumen pemain keturunan belumlah final.
FIFA sudah menjatuhkan sanksi terhadap Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain, keputusan akhir masih bisa berubah. Sebanyak tujuh pemain asing diduga dinaturalisasi Malaysia dengan mengakali aturan FIFA.
Diduga pemain-pemain yang dinaturalisasi FAM yakni Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Imanol Machuca, Rodrigo Holgado, Gabriel Palmero sama sekali tidak memiliki garis keturunan Malaysia dengan batas hingga kakek-nenek. Kelanjutan kasus ini bergantung keputusan akhir dari Football Tribunal FIFA yang mengurus masalah sengketa.
“Persoalan ini bukanlah keputusan AFC. Itu berada di bawah FIFA, dan khususnya football tribunal. Keputusan final itu belum dibuat. Kami menunggu tribunal untuk melakukan pertemuan, yang akan segera terjadi,” kata Paul, dikutip dari media Malaysia, The Star.
“FAM bisa mengajukan banding. Setelah mereka mengajukan banding, prosesnya akan diteruskan ke Komite Banding. Jika mereka masih belum puas, kasusnya bahkan bisa dibawa ke CAS (Pengadilan Arbitrase Olahraga). Sampai proses peradilan selesai, tidak ada yang final,”
Adapun FAM sudah memastikan akan melakukan banding. Waktu yang diberikan FIFA untuk banding adalah 10 hari sejak jatuhnya pengumuman sanksi pada hari Jumat (26/9/2025).
Keputusan final sangat dinanti Malaysia karena akan menentukan kiprah mereka di Kualifikasi Piala Asia 2027. Tim Negeri Jiran akan bertanding pada ajang itu bulan depan.
Hukuman yang sudah dijatuhkan FIFA berupa denda 2.000 CHF (sekitar Rp41 juta) serta larangan bertanding 12 bulan kepada 7 pemain. FAM juga didenda 350 ribu CHF (sekitar Rp7,3 miliar).