Viktor Gyokeres dikabarkan merapat ke Arsenal. Pernah gagal di Brighton & Hove Albion, Gyokeres menunjukkan sifat keras kepala membentuk jalannya ke titik ini.
Gyokeres kabarnya sudah sepakat gabung Arsenal. Ia menerima sepenuhnya kontrak jangka panjang dari klub London utara tersebut.
Kini Arsenal tinggal membereskan urusan dengan Sporting, klub pemilik Gyokeres. Negosiasi dilaporkan berkembang dengan cepat dan kesepakatan berpotensi terjalin dalam waktu dekat.
Gyokeres memang menginginkan kepindahan ke Premier League. Ia punya semacam utang untuk ditebus di Inggris, setelah gagal bersinar di Brighton & Hove Albion dan cuma bertaji di Championship dengan Coventry City.
Pemain asal Stockholm, Swedia itu dulu gabung Brighton pada Januari 2018 dan memulai di tim U-23. Ia cuma delapan kali tampil untuk klub tersebut di semua ajang, tanpa satupun di Premier League.
Selama 3,5 musim bersama Brighton, Gyokeres dipinjamkan tiga kali yakni ke St Pauli, Swansea City, lalu ke Coventry. Coventry kemudian mempermanenkannya pada Juli 2021 dan di sana pula ia mulai melejit.
Striker bertinggi 189 cm itu mencetak total 43 gol dan 17 assist dalam 116 penampilan di semua ajang. Setelah hanya tiga gol pada musim perdananya, trennya menanjak dengan 18 gol dan 22 gol di dua musim berikutnya.
Ketajaman itu memberinya ‘tiket’ untuk ke klub Liga Portugal Sporting. Di sana insting mencetak golnya kian terasah, bikin 97 gol dalam 102 penampilan, plus menyumbang 28 assist.
Kendati masih ada tanda tanya soal kemampuannya menerjemahkan performa ke kompetisi yang lebih sulit –Liga Portugal tak masuk 5 liga top Eropa– setidaknya ia jadi salah satu talenta paling menarik di benua biru saat ini. Ada satu hal, dan bukan satu-satunya, yang menjadi kunci Gyokeres mencapai posisinya saat ini.
Ia dikenal sebagai orang yang amat bertekad, sampai-sampai di tahap semacam berkepala batu. Salah satu staf pelatih Coventry semasa Gyokeres bermain di sana, Dennis Lawrence, memberi contoh.
“Saya terbahak ketika melihat dia bikin gol tendangan bebas buat Sporting. Di Coventry, dia akan mencoba tendangan bebas saat latihan dan saya akan bilang ‘Tidak, kamu tidak ambil tendangan bebas, Vitkor’,” ujar Lawrence dikutip BBC.
“Tapi mentalitasnya itu ‘Tidak, saya tahu saya bisa melakukannya.’ Dan sekarang dia mencetak gol-gol tendangan bebas yang luar biasa ini. Dia punya kemampuan itu, kemampuan untuk fokus dan meraih apapun yang dia mau.”
Mantan rekan bermainnya di Brommapojkarna, klub Swedia yang juga tim profesional pertama Gyokeres, juga berbagi cerita serupa. Gyokeres begitu ambisius dan fokus pada gol.
“Ada satu sesi latihan, saat itu saya berteriak padanya ‘Viktor, umpan bolanya, umpan!’ Dan dia tak melihat saya sama sekali. Frustrasi banget rasanya,” ungkap Gustav Sandberg Magnusson.
Kegigihan dan tekad itu pula, jika tak boleh disebut keras kepala, yang tampak musim panas ini, saat Gyokeres menginginkan tantangan baru. Ia dikabarkan sempat bersitegang dengan Presiden Sporting Frederico Varandas, karena merasa dibohongi perihal harga jualnya.
Karena masalah itu pula, Gyokeres disebut mogok latihan dan main. Bahkan rumor mengatakan pemain 27 tahun itu sampai memutuskan pacarnya demi pindah ke Inggris.
Sekeras kepala itu, Gyokeres.