Legenda Timnas Italia Arrigo Sacchi heran Claudio Ranieri menolak latih Gli Azzurri. Ranieri dinilai harusnya punya tanggung jawab moral ambil tugas negara.
Luciano Spalletti meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Timnas Italia usai menang 2-0 atas Moldova pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/6/). Federasi Sepakbola Italia (FIGC) mengungkapkan ke Spalletti bakal memecatnya setelah Gli Azzurri kalah 0-3 dari Norwegia pada laga sebelumnya. Merespon hal tersebut Spalletti memilih mundur lebih cepat.

FIGC kini harus mencari pengganti Spalletti untuk misi membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2026. Gli Azzurri saat ini berada posisi ketiga di Grup I pada kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan tiga poin di bawah Israel yang meraih enam angka di urutan kedua dari Norwegia dengan 12 poin di puncak klasemen.
FIGC sudah melakukan pendekatan ke Claudio Ranieri. Namun, Ranieri menolak tawaran FIGC untuk menjadi pelatih Timnas Italia.
Keputusan tersebut diambil Ranieri karena ingin sepenuhnya fokus menjalankan peran menjadi penasihat di AS Roma. Padahal, FIGC memberikan penawaran untuk Ranieri bisa menjalankan peran sebagai pelatih Italia dan penasihat Roma secara bersamaan.
Mantan pelatih Timnas Italia, Arrigo Sacchi heran dengan keputusan Ranieri menolak tawaran melatih Gli Azzurri. Ranieri sebagai warga negara Italia seharunya punya tanggung jawab moral untuk mengambil tanggung jawab menjadi juru taktik La Nazionale.
“Saya tidak tahu alasannya, tetapi Anda tidak bisa mengatakan tidak kepada tim nasional. Merupakan tanggung jawab moral untuk merespon panggilan tersebut,” ujar Sacchi dikutip dari Football Italia.
“Setidaknya, begitulah cara saya melihatnya. Tim nasional adalah milik semua orang Italia, dan itu seharusnya merupakan pencapaian tertinggi bagi seorang pelatih. Apa yang bisa lebih besar dan lebih mulia daripada bertanggung jawab atas sebuah proyek yang melibatkan seluruh negara?” jelasnya.