Real Madrid mesti memprioritaskan perbaikan pertahanan untuk mengarungi 2025/2026. Madrid baru saja mengulang rekor kebobolan gol terbanyak dalam sejarah klub.
Kekalahan telak dari Paris Saint-Germain 0-4 di Piala Dunia Antarklub 2025, menggenapkan jumlah kemasukan gol Madrid jadi 84 gol di seluruh kompetisi. Los Blancos menyamai rekor pertahanan terburuknya yang pertama kali tercipta di 1998/1999.
Banyaknya gol yang bersarang di gawang Madrid berbanding lurus dengan kegagalan di musim ini. Kylian Mbappe dkk nirgelar setelah finis kedua di LaLiga, jadi runner-up Copa del Rey, terdepak di perempatfinal Liga Champions, dan terhenti di semifinal Piala Dunia Antarklub.
Mantan bek tengah Real Madrid Paco Pavon menegaskan, perbaikan pertahanan mesti jadi prioritas. Pertahanan disebut jadi kunci untuk memenangi tigel juara.
“Sudah pasti. Soliditas pertahanan selama ini jadi kunci sukses dari 99% persen tim yang juara,” sahut dia kepada AS. “Dengan rekor kebobolan seperti itu, sangat sulit untuk meraih sukses.”
“Namun, perlu diingat juga bahwa cedera pemain serius yang terjadi itu benar-benar menghancurkan lini pertahanan. Namun, bagaimanapun juga, penting untuk menerapkan sebuah sistem pertahanan yang memberi lawan lebih sedikit opsi,” Pavon menambahkan.
Real Madrid menatap musim baru dengan kembalinya bek-bek seperti Dani Carvajal dan Eder Militao. El Real telah merekrut dua pemain belakang baru, yaitu Dean Huijsen dan Trent Alexander-Arnold serta masih menanti kepulihan bek berpengalaman David Alaba.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
