PT LIB di Mata Klub Liga 1 dalam Kelola Kompetisi

Posted on

PT Liga Indonesia Baru (LIB) dipuji beberapa klub Liga 1 dalam mengelola kompetisi. Klub mana saja itu?

CEO Persita Tangerang, Ahmed Rully Zulfikar, menilai bahwa pengelolaan PT LIB sejauh ini merupakan yang terbaik. PT LIB sudah mengelola Liga 1 sejak 2017.

Banyak perubahan-perubahan yang sudah dilakukan PT LIB selama mengelola Liga 1. Tujuannya tentu saja untuk membuat kompetisi sepakbola lebih tertinggi di Indonesia lebih baik.

Salah satunya VAR yang resmi ada di sejak Liga 1 2024/2025. VAR yang didatangkan dengan investasi besar, kehadirannya dinilai sangat membantu pertandingan di musim ini.

“Adanya VAR di semua pertandingan sudah dilaksanakan dengan baik. Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki,” kata Rully.

Rully juga senang PT LIB sangat perhatian kepada klub-klub Liga 1 2024/2025, salah satunya peningkatan jumlah uang kontribusi. Skema dana kontribusi terdiri dari berbagai variabel, pertama ada kontribusi fix yang artinya semua klub mendapat jumlah yang sama.

Lalu ada variabel sporting merit yakni posisi akhir klub di klasemen, tv rating & sharing, dan terakhir club licensing. Semakin tinggi posisi klub di klasemen, semakin tinggi pula pendapatan kontribusinya.

Begitu juga pendapatan share & tv rating, semakin banyak penontonnya, maka klub akan mendapat dana kontribusi yang lebih besar dalam variabel ini. Klub bisa mendapatkan dana kontribusi dari berbagai variabel.

“Ada peningkatan uang kontribusi kepada klub. Kami berharap musim depan agar lebih baik agar cita-cita kita semua untuk mewujudkan kompetisi profesional dan kemajuan industri sepak bola Indonesia dapat berjalan sesuai rencana,” ujar Rully.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Presiden Persik Kediri, Arthur Irawan. Ia berbicara perihal perbaikan kompetisi profesional di bawah PT LIB selama tiga tahun terakhir.

Salah satu poin yang disampaikan Arthur Irawan adalah persaingan ketat di pertandingan Liga 1 2024/2025. Tercatat, bahwa tidak menjamin tim tuan rumah bisa meraih kemenangan di laga kandang.

“Competitive balance menunjukkan perkembangan signifikan. Sebagai perbandingan musim 2022/2023, kemenangan tim tuan rumah mencapai 49 persen. Musim 2023/2024, home win mencapai 47 persen dan dan 2024/2025 sementara 43 persen. Dalam konteks ini, tidak ada jaminan tim tuan rumah akan mudah menang,” tutur Arthur Irawan.

Selain itu, PT LIB sangat peduli dengan jadwal pertandingan di Liga 1 2024/2025. Semua sudah diatur dengan baik tanpa merugikan klub-klub seperti sebelumnya.

“Total perubahan jadwal pertandingan per musimnya mengalami penurunan dalam tiga musim terakhir,” ucapnya.

Sementara Presiden Dewa United, Ardian Satya Negara, menilai kebijakan pemberian kesempatan jam terbang kepada pemain muda lebih terarah di Liga 1 2024/2025. Pemain U-23 diwajibkan bermain sejak babak pertama sampai 45 menit ke depan.

Aturan serupa juga berlaku di kompetisi di bawah Liga 1. PT LIB juga mewajibkan hal yang sama di Liga 2 2024/2025.

“Pemain-pemain muda yang usia U-23 juga diberikan kesempatan bermain lebih terarah. Ini tidak hanya di Liga 1 tapi juga Liga 2 yang U-20,” kata Ardian.

Ardian Satya Negara juga memikirkan perkembangan positif di Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16, U-18, dan U-20. Semuanya berjalan dengan profesional untuk mengembangkan pemain-pemain muda di klub.

“Saya pikir pengelolaan EPA berbagai kategori, U-16, U-18- dan U-20 membuktikan ada kepedulian yang tinggi dari PT LIB terhadap pengembangan usia muda di sepak bola Indonesia,” ujar Ardian. mata