PSIS Vs PSS: Duel Penentu Degradasi dengan Memori ‘Sepakbola Gajah’

Posted on

PSIS Semarang akan menjamu PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1. Duel itu akan menjadi salah satu penentu tim yang terdegradasi, ada memori ‘sepakbola gajah’.

PSIS vs PSS digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, Jumat (9/5/2025). Laga itu akan kickoff pada pukul 15.30 WIB.

Saat ini, PSIS dan PSS merupakan penghuni dua posisi terbawah di klasemen Liga 1. Keduanya mengumpulkan 25 poin.

Dengan Liga 1 masih menyisakan tiga laga, PSS dan PSIS sama-sama masih bisa selamat. Mereka masih bisa mengejar poin dari Semen Padang (31), Persis Solo (32), dan Madura United (33).

Duel PSIS dengan PSS pernah membuat heboh sepakbola Indonesia pada 26 Oktober 2014. Saat itu, keduanya bertarung di babak delapan besar Divisi Utama.

Kala itu, PSIS dan PSS sama-sama sudah memastikan diri lolos ke semifinal. Pertandingan pamungkas antara kedua tim berlangsung di Stadion Sasana Krida AAU, Yogyakarta.

Karena ingin menghindari satu tim di babak semifinal, PSIS dan PSS tak menunjukkan ambisi untuk menang. Pusamania Borneo FC yang ingin dihindari PSIS dan PSS demi bisa lolos ke Liga 1. Borneo FC menjadi runner-up grup lain di babak delapan besar.

Sejak wasit meniup peluit tanda laga dimulai, PSS dan PSIS hanya mengalirkan bola di daerah permainan sendiri. Kedua tim tak mau menang agar tak menjadi juara grup.

PSS memetik kemenangan 3-2 atas PSIS, semua gol dalam laga itu merupakan hasil bunuh diri. Pemain PSS yang mengemas bunuh diri ada Hermawan Putra Jati dan Agus Setiawan.

PSIS merespons gol-gol bunuh diri PSS itu dengan gol dari Fadli Manan pada menit ke-89, lalu Komaedi mencetak sepasang gol bunuh diri pada masa injury time.

Para pelaku ‘sepakbola gajah’ itu sempat mendapatkan hukuman berat sampai seumur hidup. Tapi, PSSI menganulir keputusan. Salah satunya pelatih PSIS saat itu, Herry Kiswanto, yang bisa melatih lagi pada 2017.

PSIS vs PSS sore ini jelas mempunyai situasi berbeda dibandingkan 11 tahun lalu. Siapa yang bisa meraih kemenangan untuk menjaga peluang bertahan di Liga 1?