Inter Milan merasa mantap datang ke final Liga Champions kontra Paris Saint-Germain. Pengalaman kalah di laga serupa dua tahun lalu mendewasakan Nerazzurri.
Inter Milan akan menghadapi PSG pada final Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. Setelah kandasnya mimpi mengulang treble, dengan kekalahan di Coppa Italia dan Serie A, Inter meletakkan seluruh harapannya di laga ini.
Namun final adalah final. Lawannya niscaya bukan tim sembarangan pula karena PSG punya lini serang terbaik kedua setelah Barcelona, dengan koleksi 33 gol dalam 16 laga, alias rata-rata bikin 2,06 gol per pertandingan.
Dalam perjalanannya, PSG yang ditangani pelatih berpengalaman juara Liga Champions, Luis Enrique, juga menyingkirkan tim kuat Liverpool. Penyerang Inter Lautaro Martinez menantikan pertandingan yang sulit, tapi ia merasa percaya diri.
Sebab Inter pun melalui perjalanan yang tak mudah, mendepak Bayern Munich dan Barcelona. Satu nilai plus Inter adalah, punya pengalaman tampil di final dua musim lalu, saat dibungkam Manchester City 0-1.
“Kami datang dengan pengalaman yang lebih banyak dibandingkan laga di Istanbul, karena dua tahun lalu kami memainkan final melawan tim yang kuat, kami kalah, tapi juga amat bertambah dewasa sejak saat itu,” ujar Lautaro Martinez dikutip Football Italia.
“Sekarang kami tiba secara cara sempurna, di setiap halnya. Timnya nyaris sama dengan yang bermain di Istanbul. Kami tahu ini akan berat, tapi kami sudah menunjukkan semangat pengorbanan dan persatuan, memantaskan diri sampai ke finsl ini. Sekarang ada satu langkah terakhir untuk diambil.”