Profil Liverpool: Sejarah Panjang dan Atmosfer Anfield yang Magis

Posted on

Liverpool FC, atau yang dijuluki The Reds. merupakan salah satu klub sepakbola yang paling berpengaruh dan sukses di Inggris, Eropa, dan Dunia. Klub asal kota Merseyside, Liverpool, Inggris ini punya banyak koleksi trofi.

Selain prestasinya di lapangan, Liverpool juga dikenal memiliki suporter fanatik dan solid sepanjang sejarah sepakbola. Klub legendaris yang didirikan pada tahun 1892 ini ternyata memiliki sejarah yang panjang dan penuh warna.

Pada artikel kali ini detikSport telah merangkum ulasan lengkap mengenai sejarah The Reds dan deretan trofi bergengsi di Eropa. Yuk, simak informasinya di bawah ini.

Sejarah Berdirinya Liverpool FC

Liverpool FC lahir pada 1892 dan didirikan oleh John Houlding, pemilik tanah di Anfield. Klub ini awalnya bernama Everton F.C dan diakui secara resmi pada Maret 1892.

Liverpool diakui sebagai klub paling berpengaruh dan mendapatkan dukungan secara luas di seluruh dunia. Hal ini berkat prestasinya memenangkan rekor pada 20 gelar liga, yang terdiri dari 20 gelar liga, 8 piala FA, rekor 10 Piala Liga, dan 16 FA Community Shields.

Julukan The Reds pertama kali berada di bawah arahan Pelatih Bill Shankly pada 1960-an. Pada era tersebut, Liverpool sudah mengadopsi seragam kandang serba merah yang digunakan hingga sekarang. Sebagai dua klub yang paling berprestasi di Inggris, Liverpool memiliki rivalitas yang panjang dengan Manchester United (MU).

Di samping gemilangnya prestasi Liverpool, ternyata klub legendaris ini juga memiliki sejumlah momen kelabu sepanjang sejarah, yaitu Tragedi Heysel dan Tragedi Hillsborough.

Tragedi Heysel

Tragedi Stadion Heysel merupakan kericuhan fatal yang terjadi pada 29 Mei 1985, ketika para penggemar Juventus sedang melarikan diri dari serangan penggemar Liverpool mengakibatkan mereka terhimpit di dinding Stadion Heysel di Brussel, Belgia, sebelum dimulainya final Piala Eropa 1985.

Tragedi memilukan ini mengakibatkan 39 penonton yang rata-rata penggemar Juventus tewas dan 600 lainnya terluka.

Tragedi ini sebagian besar disebabkan oleh hooliganisme sepakbola, buruknya tata kelola stadion, hingga tata kepolisian yang buruk.

Imbas Tragedi Heysel, Liverpool dan klub Inggris lain sempat dapat larangan tampil di kompetisi antarklub Eropa.

Tragedi Hillsborough

Tragedi Hillsborough merupakan tragedi kerusuhan fatal saat pertandingan semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 15 April 1989 di Sheffield, South Yorkshire, Inggris.

Tragedi memilukan ini dimulai sesaat sebelum kick off, dengan pertandingan itu menyedot banyak penonton. 30 menit jelang laga, lebih dari separuh penggemar masih berada di luar.

Inspektur David Duckenfield, Kepala Polisi Yorkshire, lantas memberi instruksi untuk pintu keluar C karena berharap bisa mengurai kepadatan. Sekitar 2.000 fans masuk lewat gerbang itu.

Instruksi Duckenfield, yang minim pengalaman dalam mengawasi pertandingan bola berskala besar, pada prosesnya berdampak fatal. Suporter yang berhamburan turut membuat terjadinya tabrakan mematikan. Situasi kacau.

Pertandingan sempat diberhentikan setelah lima menit dimulai. Buruknya Komunikasi dan koordinasi kian membuat rumit upaya penyelamatan. Puluhan orang meninggal dunia dan 760 di antaranya luka-luka.

Tragedi ini menjadi yang paling mematikan sepanjang sejarah olahraga Inggris karena menyebabkan sebanyak 97 penonton meninggal dunia dan 766 luka-luka.

Pertandingan tersebut dibatalkan dan dimainkan ulang di Old Trafford di Manchester pada 7 mei 1989 dan membawa kemenangan bagi Liverpool hingga seterusnya di Piala FA pada musim itu.

Suporter Fanatik

Liverpool dikenal sebagai salah satu klub dengan suporter paling solid di dunia. Klub ini menyatakan bahwa penggemarnya mencakup 300 klub suporter dan diakui secara resmi di 100 negara. Suporter Liverpool sering menyebut nama mereka sebagai Kopites, istilah yang merujuk pada penggemar yang pernah berdiri dan sekarang duduk di Kop Anfield.

Salah satu hal menarik dari suporter Liverpool yaitu mars yang berjudul “You’ll Never Walk Alone” oleh Gerry and Pacemakers pada 1963 yang selalu diputar sebelum pertandingan. Pemutaran lagu ini selalu menambah nuansa magis dan mampu meningkatkan semangat para pemain saat bertanding. Tak jarang setelah pemutaran lagu, membuat para lawan gentar.

Lagu yang sudah diputar sejak 1960-an ini menjadi simbol solidaritas, persatuan, dan harapan pada suporter Liverpool. Selain itu, judulnya resmi diukir menghiasi Gerbang Shankly yang diresmikan 2 Agustus 1982 untuk mengenang pelatih Bill Shankly.

Deretan Trofi The Reds

Liverpool berhasil memenangkan 20 Gelar Liga Inggris, 8 Piala FA, rekor 10 Piala Liga dan 16 Community Shield FA. Berikut rinciannya:

Domestik

Kontinental

Dunia


Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.

profil