Olympique Lyon dihukum degradasi akibat masalah finansial. Presiden klub, John Textor, mengundurkan diri dari jabatannya usai sanksi tersebut.
Direktorat Nasional Pengendalian Manajemen (DNGC), badan yang mengawasi keuangan klub sepakbola profesional Prancis, menjatuhkan sanksi berat kepada Lyon. DNGC menghukum degradasi juara Ligue 1 tujuh kali itu karena terjerat utang 175 juta euro.
Sanksi tersebut sudah dijatuhkan sejak November 2024. Lyon sedianya diberi waktu untuk memperbaiki keuangan klub, tapi tetap gagal mengatasi krisis hingga tempo yang ditentukan.
Pemilik sekaligus presiden Lyon, John Textor, mengambil langkah ekonomi dengan menjual sebagian sahamnya di klub Premier League, Crystal Palace. Beberapa pemain bintang seperti Rayan Cherki dijual dengan harga tinggi pada bursa musim panas 2025.
Apa daya, segala upaya Textor tetap tak mampu menyelamatkan Lyon dari hukuman degradasi. Pengusaha asal Amerika Serikat itu pun mengundurkan diri dari jabatan presiden dan direksi klub, Senin (30/6/2025) sore WIB.
Tampuk kepemimpinan Lyon diserahkan kepada salah satu direktur Lyon, Michele Kang. Wanita keturunan Korea Selatan ini menjadi presiden baru klub dan akan memimpin proses banding ke DNGC.
Kang sudah bergabung di dewan direksi Lyon sejak 2023. Dia menjadi pemilik saham terbesar ketiga klub, sekaligus memegang saham terbesar di Olympique Lyonnes, tim putri Lyon yang amat sukses di kompetisi lokal dan Eropa.
“Saya sangat bangga dengan keberhasilan kami di Lyon, setelah berhasil membangun kembali skuad, kembali ke kompetisi Eropa dalam dua tahun terakhir, setelah lama absen,” kata Textor dalam pernyataan resmi klub.
“Saya berterima kasih kepada semua orang di Lyon atas dedikasi mereka selama masa yang sangat menantang ini. Michele adalah pilihan yang tepat untuk memimpin Olympique Lyon di fase berikutnya dan saya sangat yakin pada Michele dan Lyon akan menjadi lebih kuat di bawah kepemimpinannya,” ujarnya.
