Ange Postecoglou mendapat kesempatan kedua di Premier League untuk melatih Nottingham Forest usai dipecat Tottenham Hotspur musim lalu. Ia menegaskan menerima tawaran ini bukan untuk membuktikan keputusan Spurs salah.
Postecoglou membawa Spurs mengakhiri puasa trofi 17 tahun dengan memenangi Liga Europa musim lalu, namun dipecat kemudian menyusul hasil buruk di Premier League. Son Heung-min dkk finis di urutan 17 usai menelan 22 kekalahan.
Pelatih asal Australia itu awalnya mendapat pujian karena filosofi permainan menyerang yang ditampilkan timnya, namun kengototan untuk mempertahankan prinsip intensitas tinggi di saat timnya didera badai cedera membuat kritikan mengalir deras untuknya.
Kini, Postecoglou akan memulai petualangan baru di tempat yang sama namun dengan klub berbeda. Ketika ditanya apakah ia bertekad membuktikan bahwa para pengkritik itu salah, pelatih 60 tahun itu menepisnya.
“Saya tidak menganggapnya sebagai hal yang perlu dibuktikan. Saya tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun,” ujar Postecoglou seperti dikutip BBC.
“Saya suka tim saya bermain sepak bola yang seru, mencetak gol, dan membuat para fan antusias. Saya tidak menyesali hal itu, memang begitulah saya.”
Ia juga menegaskan bahwa kesuksesan yang diraih musim lalu membuatnya mendapat tempat di hati suporter Spurs. Oleh sebab itu ia meyakini telah meninggalkan kesan baik.
“Tidak ada suporter Spurs yang saya temui sekarang yang tidak ingin memeluk dan mengajak saya makan malam,” Postecoglou melanjutkan.
“Saya suka menciptakan sesuatu yang abadi. Di setiap klub yang pernah saya kunjungi, saya selalu berharap saya akan diterima kembali karena saya meninggalkan jejak,” tegasnya.