Nama PSMS Medan ikut terbawa-bawa dalam dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). PSMS pun memberikan penjelasan sekaligus prihatin dengan kasus tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesepakbola Rizki Nur Fadhilah diduga menjadi korban TPPO. Informasi awal menyebut, ada tawaran seleksi di PSMS pada akhir bulan Oktober lalu. Rizki lalu dijemput dari Jakarta ke Medan. Bukannya seleksi, Rizki kemudian diangkut ke Malaysia sampai akhirnya dibawa ke Kamboja.
Padahal, sebagaimana ditegaskan Presiden PSMS Fendi Jonathan, pihak klub tidak pernah menggelar seleksi dalam periode yang diberitakan tersebut.
“Saya pastikan PSMS tidak pernah membuka seleksi pemain. Kabar yang beredar di media sosial bahwa kita membuka seleksi adalah hoaks,” kata Fendi, dikutip dari detikSumut.
“Kami pun berharap oknum yang mengatasnamakan PSMS Medan tersebut dapat segera tertangkap dan mengungkapkan fakta yang sebenar-benarnya sehingga Rizki dapat segera ditemukan dan dipulangkan dalam keadaan sehat,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Fendi mengungkap keprihatinannya atas peristiwa yang dialami Rizki. Apalagi jika terbukti bahwa niatnya mencoba peruntungan untuk menjadi pesepakbola profesional justru berujung menjadi korban TPPO di Kamboja.
“Kami turut prihatin atas musibah yang menimpa Rizki Nur Fadhilah. Semoga dapat berkumpul kembali dengan keluarganya seperti sedia kala,” tutur Fendi.
