NDRC Indonesia mendapat pengakuan dari FIFA per Januari 2025. Badan ini bertekad berkontribusi membangun ekosistem sepakbola sehat.
Sebenarnya NDRC (National Dispute Resolution Chamber) Indonesia sudah eksis sejak 2019 sebagai bagian Pilot Project FIFA yang juga dilakukan Malaysia, Slowakia, dan Kosta Rika. Dalam perjalanannya, NDRC terlibat aktif dalam upaya penyelesaian sengketa pemain, klub, dan pelatih di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, NDRC Indonesia didorong untuk mendapat pengakuan FIFA lewat syarat-syarat yang sudah mereka tetapkan. Melalui upaya serius, pengakuan akhirnya berhasil didapatkan NDRC Indonesia awal tahun ini.
Di seluruh dunia, hanya ada lima NDRC yang mendapat pengakuan dari badan sepakbola dunia. Kepercayaan ini pun menjadi motivasi ekstra buat NDRC untuk ikut berkontribusi dalam membangun ekosistem sepakbola yang sehat.
“NCDRC Indonesia akan meningkatkan sosialisasi kepada klub, pemain, pelatih, mengenai apa itu NDRC, mengenai sistem yang berlaku di NDRC. Ini akan dilakukan melalui workshop, PSSI classroom, dan kegiatan sosialisasi-sosialisasi lainnya,” kata Ketua NDRC Indonesia Togi Pangaribuan di Jakarta, Rabu (6/8/2025).
“Sebelum terbentuk NDRC, penyelesaian sengketa itu sporadis, apakah ke pengadilan negeri, pengadilan hubungan industrial, dan sebagainya. Jadi NDRC ini adalah bentuk nyata pembangunan sepakbola Indonesia. Kami bersyukur sekali didukung penuh APPI, PSSI, dan PT Liga,” ujarnya menambahkan.
PSSI, I.League, dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) turut menyambut gembira kabar baik ini. Mereka yakin NDRC Indonesia menjadi bagian dari upaya pembenahan sepakbola dalam negeri.
Masalah sengketa pemain, pelatih, dan klub bisa diselesaikan dengan lebih terarah. Pihak-pihak yang terlibat kini punya tempat resmi untuk membantu menengahi permasalahan yang terjadi.
“PSSI selalu mendorong transparansi, tapi semua ada tolok ukur dan check and balance. Kami membangun sebuah ekosistem besar, kami dengan liga jalan seiring, tetapi memang fokus utama kami tim nasional. Tapi bukan berarti kami tidak membangun supporting sistem buat sepakbola nasional,” tutur Ketum PSSI Erick Thohir.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Liga dalam hal ini tentunya melihat NDRC sebagai satu pilar penting untuk menciptakan iklim yang profesional, adil, dan bertanggung jawab. NDRC ini merupakan satu badan yang sangat strategis di mana nantinya hak-hak dan kewajiban dari para pelaku sepakbola, pemain, pelatih dsb juga akan transparan dan bertanggung jawab tentunya,” ucap Direktur Utama I.League Ferry Paulus.
“Kami dari APPI sangat mengapresiasi keseriusan PSSI terhadap NDRC. Karena dengan adanya dan diakui NDRC, kami menjadi perpanjangan tangan dari FIFA sehingga pemain bisa memiliki kepastian hukum. NDRC merupakan terobosan besar dari APPI sejak 2019, kami fokus pada kepastian hukum untuk pemain,” ujar Wakil Presiden APPI Achmad Jufriyanto.
