Lahir dengan nama Diogo José Teixeira da Silva, dunia di kemudian hari mengenal dirinya sebagai Diogo Jota. Berikut kisah di balik panggilan pemain Liverpool itu.
Diceritakan sejumlah media Inggris dan Portugal, semua itu bermula saat Jota masih muda dan sedang merintis karier sepakbola di Portugal. Ia meminta nama punggung di seragamnya bertuliskan ‘Diogo J’.
Itu bertujuan agar orang lain bisa membedakan dirinya dengan pemain lain yang bernama Diogo atau Silva, yang umum di negaranya. ‘Diogo J’ adalah kependekan dari Diogo Jose.
Namun yang terjadi di kemudian hari, orang-orang di Portugal mulai memanggilnya Diogo Jota. Itu karena ‘Jota’ merupakan cara pelafalan bahasa Portugal untuk huruf J (silakan cek di google translate).
Pada akhirnya, para kolega memanggilnya dengan nama yang tertera di jersey. Diogo J diucapkan menjadi Diogo Jota dan itu terus berlanjut sampai akhir hayatnya.
Sewaktu memperkuat Wolverhampton Wanderers pada musim 2017-18, Jota sempat memakai nama keluarganya, Silva, di jersey yang ia kenakan. Itu karena Wolves saat itu berlaga di divisi Championship, yang memiliki aturan bahwa pemain hanya boleh menuliskan nama keluarganya.
Namun begitu Wolves promosi ke Premier League di musim berikutnya, ia kembali memakai nama Diogo J, dan hal itu terus berlanjut sampai ia bermain untuk Liverpool.
Sementara itu, adik Jota yang bernama Andre memilih tetap memakai marga ‘Silva’ di jersey saat berkarier sebagai pesepakbola. Akibatnya, publik kerap tertukar antara dirinya dengan Andre Silva, pemain Timnas Portugal yang memperkuat RB Leipzig dan pernah menimba ilmu bersama di akademi Porto.
Diogo Jota dan Andre Silva baru saja tewas dalam kecelakaan mobil di Spanyol pada Kamis (3/7/2025) dini hari waktu setempat. Keduanya hendak menuju pelabuhan di Santander untuk menyeberang dengan kapal ferry menuju Inggris.
Jota yang lebih dikenal publik meninggalkan seorang istri, Rute Cardoso, dan tiga anak yang masih di bawah lima tahun. Ia baru saja membawa Liverpool memenangi Premier League pada Mei lalu serta meraih gelar juara UEFA Nations League bersama Portugal di bulan Juni.
