Patrick Kluivert yang berpisah dengan Timnas Indonesia turut disorot media-media dari Eropa. Kluivert disebut bagus semasa jadi pemain, tapi tidak jadi pelatih.
PSSI berpisah dengan Patrick Kluivert dan tim kepelatihannya yang termasuk di U-23 dan U-20 pada Kamis (16/10). Itu melalui mekanisme mutual termination.
Penghentian kerja sama itu dilakukan atas dasar persetujuan kedua pihak, yang mempertimbangkan dinamika internal dan arah strategis pembinaan tim nasional ke depannya. Kluivert dkk sedianya baru dikontrak pada awal Januari 2025, dengan durasi dua tahun.
Media-media Eropa turut menyoroti Patrick Kluivert yang didepak dari Timnas Indonesia. Media-media Inggris misalnya seperti talkSport dan The Sun sepakat kalau karier kepelatihan Kluivert tidak mentereng!
“Satu-satunya kesuksesan yang patut dicatat sejak pensiun pada tahun 2008 adalah sebagai asisten manajer ketika Belanda finis ketiga di Piala Dunia 2014,” tulis The Sun.
Media Prancis, France24 menyebut Patrick Kluivert punya karier kepelatihan yang seumur jagung di tiap tim. Dalam kariernya, Kluivert baru pernah melatih Timnas Curacao, Adana Demirspor, dan Timnas Indonesia. Total semua laga yang dijalani cuma baru 34 kali!
“Karier manajerial Kluivert tidak begitu spektakuler,” tulisnya.
Akan tetapi, media-media Eropa tersebut sepakat kalau karier Patrick Kluivert sebagai pemain cukup bersinar. Kluivert berkarier pada 1994-2008.
Kluivert menang tiga titel Eredivisie bersama Ajax (dua kali) dan PSV, titel laLiga bersama Barcelona, Liga Champions dan Piala Super Eropa bersama Ajax, dua kali Piala Super Belanda bersama Ajax, serta top skor Euro 2000 dengan lima gol bersama Timnas Belanda.
Kluivert juga masih pegang rekor sebagai pemain termuda yang bikin gol di final Liga Champions pada usia 18 tahun dan 327 hari untuk Ajax. Itu pada tahun 1995.
Untuk urusan gol, gol terbanyaknya dicetak di Barcelona dengan 122 gol. Kluivert juga masuk dalam daftar top skor Timnas Belanda sepanjang masa dengan 40 gol.