Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) dirujak karena skandal naturalisasi palsu dan kena sanksi FIFA. Para pecinta sepakbola di Malaysia sendiri pun kecewa berat!
Salah satunya adalah pengamat sepakbola, Datuk Pekan Ramli. Baginya, skandal naturalisasi palsu ini harus jadi titik balik perombakan besar-besaran di FAM, karena sudah bikin malu!
“Tidak peduli siapa mereka, individu atau kelompok mana pun yang terlibat dalam kegagalan yang memalukan ini harus mengundurkan diri. Publik atau siapa pun tidak perlu menuntutnya. Orang-orang ini harus memiliki rasa tanggung jawab dan rasa malu,” kata Ramli dilansir dari Scoop.
Sepakbola Malaysia dinilai Ramli sedang berkembang. Mereka dalam misi menembus 100 besar ranking FIFA dan langkah naturalisasi wajar jika dilakukan. Tapi karena skandal ini, Ramil meminta FAM bertanggung jawab dan sungguh-sungguh punya solusi.
“FAM harus bertanggung jawab atas kegagalan mereka. Jika ini terjadi di Jepang atau Korea Selatan, mereka mungkin telah bunuh diri, tetapi kita tidak perlu bertindak ekstrem seperti itu. Mundur saja orang-orang yang ada di sana,” cetusnya.
Malaysia baru dihukum FIFA akibat skandal naturalisasi. Tujuh pemainnya kedapatan memalsukan dokumen.
Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau kakek/nenek ketujuh pemain itu lahir di Malaysia. Dalam investigasi FIFA ke Argentina, Spanyol, dan Brasil, kakek/nenek tujuh pemain tersebut nyatanya tidak lahir di Malaysia.
FIFA sudah memberikan hukuman denda kepada FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Ketujuh pemainnya juga dilarang beraktivitas selama 12 bulan per 26 September plus didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.
FAM masih bisa ajukan banding. Namun dari laporan FIFA, tampaknya tidak ada celah bagi FAM untuk bisa memenangi kasusnya karena FIFA punya dokumen asli kakek/nenek dari tujuh pemain tersebut!
