Liverpool Mau Juara Liga Champions? Benahi Pertahanan Dulu

Posted on

Liverpool terus terlibat dalam pertandingan sulit sejak awal musim. Aspek pertahanan disorot tajam, khususnya jika ingin memenangi Liga Champions.

Liverpool kembali menang dramatis, saat gol menit-menit akhir membungkam Atletico Madrid di Anfield, Kamis (18/9/2025) dini hari WIB. Si Merah menang 3-2 dalam laga Matchday 1 Liga Champions tersebut.

Sempat unggul nyaman 2-0 berkat Andy Robertson dan Mohamed Salah, juara bertahan Liga Inggris itu lantas kecolongan dua gol oleh Marcos Llorente. Baru pada menit ke-92 gol kemenangan datang via Kapten Virgil van Dijk dalam situasi korner.

Ini berarti sejak memulai Premier League melawan Bournemouth, Liverpool sudah selalu menang lewat gol di atas menit ke-80. Selain dua gol di momen kritis lawan Bournemouth, Salah dkk juga melakukannya lawan Newcastle United, Arsenal, hingga Burnley akhir pekan lalu.

Tapi selain gol-gol menit-menit akhir itu, hal yang disoroti adalah pertahanan yang rapuh. Dalam lima pertandingan tersebut –termasuk lawan Atletico– tim besutan Arne Slot itu sudah kemasukan enam gol.

Jangan lupa bahwa Liverpool juga kebobolan dua gol saat imbang 2-2 dengan Crystal Palace di waktu normal laga Community Shield. Mereka kalah 2-3 dalam babak adu penalti di partai itu.

Tanda-tanda kerapuhan itu sebenarnya sudah terlihat sejak pramusim. Liverpool kebobolan sembilan gol dalam enam pertandingan, hanya sekali clean sheet saat melawan Stoke City.

Penyerang legendaris Prancis dan Arsenal Thierry Henry percaya Liverpool punya pekerjaan rumah besar di pertahanan, jika beraspirasi memenangi Liga Champions. Semacam pepatah: lini serang memenangkan pertandingan, tapi pertahanan memenangkan titel.

“Saya memang sudah berpikir sejak pramusim, bahwa mereka kebobolan terlalu banyak,” kata Henry di CBS Sports Golazo, dikutip Liverpool Echo.

“Mereka terselamatkan lagi pada lain hari melawan Burnley, dan Anda harus menemukan cara untuk menang, jadi kita tak akan komplain soal itu.”

“Tapi di Liga Champions, kalau Anda kebobolan terlalu banyak, sulit untuk dimenangi,” imbuh pria yang juara Liga Champions bareng Barcelona ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *