Liverpool Belanja Gila-gilaan, dari Mana Duitnya?

Posted on

Liverpool belanja pemain besar-besaran hingga lebih dari Rp 5 triliun. Dari mana The Reds mendapat uang sebanyak itu?

6 pemain sudah didatangkan Liverpool di bursa musim panas 2025. 269 juta paun (Rp 5,6 triliun) sudah dikeluarkan Merseyside Merah untuk belanja tersebut.

Florian Wirtz jadi pembelian termahal Liverpool seharga 116 juta paun. Selanjutnya ada Hugo Etikite yang ditebus 79 juta paun, Milos Kerkez (40 juta paun), serta Jeremie Frimpong (29,5 juta euro).

Aktivitas transfer Liverpool kali ini pun menjadi yang paling banyak mengeluarkan uang sepanjang sejarah klub. Angka tersebut mengalahkan rekor sebelumnya 176 juta paun (Rp 3,8 triliun) pada 2018.

Alhasil, banyak yang mempertanyakan dari mana pasukan Arne Slot mendapat pundi-pundi untuk belanja pemain. Juara Premier League itu rupanya meraup fulus dari langkah ekonomi strategis di Anfield.

The Athletic melaporkan, Liverpool mencatatkan rekor pendapatan musim lalu setelah sukses merengkuh titel Premier League. Liverpool diklaim sebagai klub paling profit di Inggris.

Liverpool memperoleh uang 181,5 juta paun melalui kemenangan di Liga Inggris. Virgil van Dijk cs diperkirakan mencapai untung lebih dari 700 juta paun untuk musim 2024/2025, termasuk dari hak siar.

Liverpool juga meraup cuan dari kerja sama anyar dengan Adidas. The Reds diperkirakan memperoleh lebih dari 60 juta paun dari apparel asal Jerman itu.

Tak hanya membeli pemain, Liverpool turut menjual beberapa pemainnya untuk menambah suntikan dana. 48 juta paun sudah didapat dari penjualan Caoimhin Kelleher dan Jarell Quansah.

Resiko melanggar Aturan Keuntungan dan Keberlanjutan (PSR) dari Liga Inggris juga mampu ditanggulangi Liverpool. Posisi keuangan Liverpool masih hijau dengan membukukan margin PSR positif sebesar 48 juta paun di tahun sebelumnya, sehingga ada ruang bagi klub untuk investasi pemain.

Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik Liverpool memperbarui fasilitas kredit bergulir senilai 350 juta paun yang akan berakhir bulan ini. FSG memperpanjang fasilitas itu sebesar 50 juta paun, meskipun tidak sedang meminjam uang.

Chief Executive Liverpool, Billy Hogan, mengapresiasi kinerja tim keuangan Liverpool yang mampu meracik strategi transfer pemain dengan cermat. Baginya belanja besar-besaran diperlukan saat ini lantaran klub berstatus jawara Premier League.

“Ini merupakan penghargaan besar bagi semua orang di sisi sepakbola dan bisnis, yang bekerja sama setiap hari untuk memastikan kami mencapai titik ini,” kata Hogan, dilansir dari The Athletic.

“Kami juga menyadari, setelah memenangkan gelar Liga Inggris untuk ke-20 kalinya, bahwa kami adalah salah satu klub terbesar di dunia. Kami ingin memastikan bahwa kami berperilaku seperti klub terbesar,” tegasnya.