Lamine Yamal biasa beroperasi sebagai winger di Barcelona. Pemain berusia 17 tahun itu disarankan pindah posisi demi memaksimalkan potensi terbaiknya.
Yamal jadi salah satu bintang muda paling bersinar saat ini. Jebolan La Masia itu sudah mencatatkan 102 pertandingan bersama Barcelona, serta menorehkan 22 gol dan 33 assist.
Kemampuan luar biasa Yamal turut mendongkrak prestasi Barcelona. Trofi Liga Spanyol 2023, Copa del Rey 2025, dan Piala Super Spanyol 2025 telah dia persembahkan untuk klub.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Yamal bahkan hampir bisa meraih treble winners bersama Barcelona musim ini. Asa tersebut pupus setelah Los Cules disingkirkan Inter Milan di semifinal Liga Champions.
Yamal amat berbahaya sepanjang dua leg pertandingan kontra Inter dengan tusukan-tusukan dan tembakan akuratnya. Namun, Inter mampu mengantisipasi itu dengan performa gemilang sang kiper, Yann Sommer.
Performa Lamine Yamal saat Barcelona menghadapi Inter disorot legenda Timnas Belanda, Marco van Basten. Dia menilai Yamal bakal jauh lebih berbahaya apabila bermain di bagian tengah serangan, karena lebih banyak menerima bola daripada di sayap.
“Sangat disayangkan dia bermain di sayap kanan, karena dia tidak cukup sering menerima bola. Jika dia bermain lebih ke tengah, dia akan memiliki pengaruh yang lebih besar pada permainan,” kata Van Basten kepada Ziggo Sport.
“Tentu saja dia adalah ancaman yang konstan di sisi kanan. Namun, saya pikir jika dia bermain di tengah lapangan, dia bisa lebih berarti bagi tim. Dan saya pikir itulah langkah selanjutnya,” sambungnya.
“Dia bisa mencetak gol, memberikan umpan silang, dan menempatkan lawan di depan gawang. Sekarang kita tahu itu. Langkah selanjutnya seharusnya adalah: ‘apa dampak akhirnya pada tim?’ Seorang pemain yang bagus seharusnya lebih banyak bermain di tengah lapangan,” Van Basten mengungkapkan.