Kritik Piala Dunia Antarklub hingga Persiapan Timnas U-23

Posted on

Sempat menuai banyak kritikan, Piala Dunia Antarklub tetap memberikan berbagai menarik. Salah satunya adalah Sergio Ramos. Pemain berusia 39 tahun itu masih tampil garang ketika melawan Inter Milan.

Legenda Timnas Spanyol yang sekarang berseragam Monterrey tersebut mencetak gol cepat lewat kepalanya di menit kedua. Walau pertandingan berakhir imbang, hal ini membuktikan jika Ramos masih bisa berkompetisi di tingkat tertinggi sepakbola profesional.

Tidak hanya rekor baik, kejutan yang buruk pun terjadi tatkala Real Madrid bertemu dengan wakil Arab Saudi, Al Hilal. Klub raksasa asal ibu kota Spanyol itu ditahan imbang oleh The Blue Waves setelah Federico Valverde gagal mengeksekusi bola penalti di penghujung laga.

Pertandingan ini menjadi catatan baru bagi Real Madrid di kompetisi Piala Dunia Antarklub. Sebelumnya, El Real tidak pernah satu kali pun imbang atau kalah di kompetisi ini. Dengan kata lain, Los Blancos selalu menang dalam seluruh pertandingan Piala Dunia Antar Klub.

Piala Dunia Antarklub format baru ini menuai banjir kritik. Salah satu tokoh vokal menyuarakan kritiknya adalah Presiden LaLiga, Javier Tebas. Menurutnya edisi Piala Dunia Antarklub setelah ini sebaiknya dikembalikan ke format lama. Dilansir dari detikSport, Tebas sempat ditanya soal bagaimana FIFA harusnya memperbaiki kompetisi tersebut di masa depan. Ia menjawab dengan tegas agar menghapusnya.

“Dengan cara menghapusnya. Tujuan saya adalah agar tak ada lagi Piala Dunia Antarklub, sikap saya jelas soal itu,” ujar Tebas, seperti dikutip ESPN (18/06/2025).

“Kita harus mempertahankan ekosistem yang sudah kita miliki dan menghilangkan (format ini). Pertahankan (Piala Dunia Antarklub) seperti sebelumnya, ketika dimainkan selama kurang lebih satu akhir pekan dan itu saja. Tidak ada tanggal yang tersedia.” tambahnya.

Dari segi teknis pun tampaknya Piala Dunia Antarklub juga masih kurang. Pada laga Palmeiras vs Porto misalnya, rumput lapangan MetLife Stadium dinilai agak kering sehingga bola melambat. Isu lain yang terlihat dengan jelas adalah soal penjualan tiket. FIFA bahan sampai menjualnya dengan harga yang lebih murah sebelum turnamen digelar. Hal ini disebabkan animo suporter di Amerika yang kurang. Tiket pun lesu terjual.

Beralih ke dalam negeri, pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg memanggil 30 pemain untuk pemusatan latihan di Jakarta. Para pemain ini sedang dipersiapkan untuk berkompetisi di Piala AF U-23 2025. Dari 30 pemain yang dipanggil, terdapat dua pemain keturunan yaitu Brandon Scheunemann dan Jens Raven.

Pemusatan latihan Timnas U-23 akan digelar mulai 20 Juni hingga 14 Juli, sedangkan Piala AFF U-23 baru akan bergulir pada 15-29 Juli di Indonesia. Dikutip dari detikSport pelatih Vanenburg dan jajaranya tidak sabar untuk segera bermain di turnamen ini.

“Saya dan staf pelatih sangat menantikan turnamen ini, dan saya senang dengan para pemain yang saya pilih,” kata Vanenburg, dikutip dari laman Kita Garuda (16/06/2025).

“Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk tampil sebaik mungkin demi Indonesia. Karena itulah kami bermain untuk membuat Indonesia bangga.” ujarnya lagi.

Timnas Indonesia sebagai tuan rumah akan masuk Grup A bersama Malaysia, Filipina dan Brunei. Semua laga Grup A akan dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sementara untuk laga dua Grup lainnya (B dan C) akan digelar di Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi.

Berbicara mengenai Timnas, salah satu fotografer Timnas Indonesia dari detikcom punya cerita menarik selama melakukan tugasnya. Dirinya sampai dikontak oleh Ole Romeny karena hasil bidikannya. Bagaimana cerita dibalik pengalamannya tersebut? Lalu, seperti apa kesiapan Garuda Muda dalam menghadapi Piala AFF U-23? Siapkah Amerika menjadi tuan rumah Piala Dunia nanti? Simak semua obrolan mengenai dunia sepakbola sore nanti hanya di d’Hattrick bersama Redaktur detikSport.

Beralih ke topik lain, detikSore akan membahas lebih dalam tentang praktik Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO) yang terjadi di Jawa Tengah. Mengutip detikJateng, dua pelaku praktik TPPO telah diciduk. Keduanya terancam hukuman 15 tahun penjara. Bagaimana modus operandinya? Berapa jumlah korbanyya? Ikuti laporan langsung Redaktur detikJateng selengkapnya.

Pada penghujung episode nanti, detikSore akan menghadirkan Direktur Utama PT SRC Indonesia Sembilan, Romulus Sutanto. Seperti diketahui, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Di antara
berbagai bentuk UMKM, toko kelontong memiliki peran strategis yaitu sebagai perpanjangan tangan distribusi bahan pokok sekaligus penggerak ekonomi masyarakat.

Namun saat ini keberadaannya semakin terhimpit akibat efek modernisasi hingga perang modal yang dilakukan oleh toko-toko retail modern. Akibatnya, kedua fungsi toko kelontong tersebut diyakini akan melemah apabila tidak ditindaklanjuti.

Menjawab tantangan tersebut, Sampoerna Retail Community (SRC) hadir sebagai program pemberdayaan UMKM unggulan dari PT HM Sampoerna Tbk. Melalui pendekatan berkelanjutan, SRC mendorong transformasi toko kelontong menjadi lebih profesional, kompetitif, dan relevan serta siap mendukung program pemerintah menuju UMKM
Naik Kelas. Bagaimana strateginya? Apa saja hambatannya? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk selengkapnya.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”