Manchester United masih terpuruk di Liga Inggris. MU belum mengalami kemajuan berarti selama tiga tahun sejak ditinggal Ralf Rangnick.
Manajer Jerman itu menjadi caretaker MU selama sekitar setengah musim 2021/2022. Selama 29 pertandingan bersama Rangnick, MU hanya 11 kali menang dengan sembilan kekalahan di semua kompetisi dan finis keenam di Liga Inggris.
Usai Rangnick pergi, kursi manajer MU diduduki Erik ten Hag. Manajer asal Belanda ini membelanjakan 664 juta euro untuk 21 pemain, yang sebagian bisa dibilang gagal memenuhi ekspektasi.
Hasilnya, MU tidak benar-benar bersaing dalam perburuan Premier League meski finis ketiga di 2022/2023, sebelum jeblok dengan finis kedelapan di musim berikutnya. Era Ten Hag ditandai dengan raihan gelar Piala Liga dan Piala FA.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
Suksesor Ten Hag, Ruben Amorim, mengalami kesulitan serupa. Setan Merah terpuruk di peringkat 14 klasemen Liga Inggris, tapi moncer di Liga Europa usai satu kaki di babak final menyusul kemenangan atas Athletic Bilbao 3-0 di semifinal pertama.
Ralf Rangnick menyebut Manchester United saat ini jauh lebih buruk dibanding besutannya. Menurut dia, hanya dengan juara Liga Europa MU bisa menyelamatkan musim ini, tidak ada yang lain.
“Pada akhirnya, beberapa hal mendasar itu perlu diubah dan sejak saat itu 700 atau 750 juta pound dihabiskan untuk pemain-pemain baru. Dan di klasemen mereka sekarang jauh lebih buruk daripada saat itu,” ceplos pelatih Timnas Austria itu kepada Canal Plus.
“Mereka masih bisa sebenarnya, dengan juara Liga Europa, menyelamatkan musim ini. Karena kemudian mereka akan berlaga di Liga Champions. Semua hal yang lain akan jadi sebuah kekecewaan, dan akan menarik dilihat apa yang akan terjadi,” ceplos Rangnick. komentari