Kombinasi Guru Magang dan Tukang Cukur Jebol Gawang Raksasa Argentina

Posted on

Boca Juniors, klub raksasa Argentina, harus gigit jari dan puas dengan hasil seri di laga pamungkas Piala Dunia Antarklub 2025. Gawang Boca dijebol guru magang, memanfaatkan operan tukang cukur.

Grup C Piala Dunia Antarklub 2025 menghadirkan Benfica dan Bayern Munich sebagai dua tim yang berhak lolos ke babak 16 besar. Boca dan Auckland City FC tersingkir, masing-masing berada di posisi ketiga dan keempat.

Hasil di klasemen akhir Grup C itu tidak lepas dari skor akhir di laga pamungkas; Benfica mengalahkan Bayern 1-0, Boca ditahan imbang 1-1 oleh Auckland City FC.

Skor imbang 1-1 dalam laga yang disebutkan paling akhir itu menjadi hal yang cukup istimewa, menilik reputasi kedua klub. Boca adalah raksasa Argentina, peraih 74 titel resmi alias paling banyak dari klub di negaranya, dan juga klub asal Maradona sang legenda. Sedangkan Auckland City FC hanyalah klub Selandia Baru yang diperkuat pesepakbola amatir.

Auckland City FC, yang tidak diperhitungkan di Piala Dunia Antarklub 2025, bahkan melewati dua laga awalnya dengan kekalahan telak 0-10 dari Bayern dan kemudian 0-6 dari Benfica. Baru di laga lawan Boca mereka bisa pecah telur.

Adalah Christian Gray yang mencetak gol tunggal Auckland City FC di Piala Dunia Antarklub 2025. Gol lahir di menit ke-52, saat Auckland City FC ketinggalan 0-1, lewat sundulan Gray yang sehari-hari berprofesi sebagai guru olahraga dengan status magang di Sekolah Menengah Pertama Mt. Roskill, Auckland.

“Aku berasal dari sebuah kota kecil, jauh banget dari sini, dengan lingkungan yang juga amat berbeda. Jadi ini seperti sebuah impian,” kata Gray, seperti dikutip ESPN.

Gray hanyalah satu dari guru yang memperkuat Auckland City FC. Di antara rekan-rekan satu timnya ada yang juga berprofesi sebagai kurir antar barang dan pedagang.

Gol Christian Gray sendiri lahir berkat assist dari Jerson Lagos, seorang tukang cukur. Lagos-lah yang mengirim bola dari sepak pojok untuk kemudian ditanduk Gray demi menjebol gawang Boca.

“Ini sudah menjadi perjalanan berat, kami sudah mendapatkan hasil-hasil yang sedemikian menghantam, tapi akhirnya aku tetap ikut senang buat tim,” sebut Lagos seperti dilansir AP.

“Kami pantas mendapatkan hasil (seri) ini. Semoga saja kami kini berhasil mendapatkan sedikit rasa hormat,” imbuhnya, merujuk keberhasilan Auckland City FC meraih hasil seri usai dua kekalahan telak.

Harapan sang tukang cukur itu tampaknya sudah terwujud. Salah satu media asal negaranya, Television New Zealand (TVNZ), menyebut hasil melawan Boca Juniors sebagai aksi “heroik”. Jauh berbeda ketika TVNC mencibir dua kekalahan yang dialami oleh Auckland City FC dari Bayern dan Benfica sebagai hal “memalukan”.

kombinasi