Twente tengah membekukan Mees Hilgers karena masalah kontrak. Keputusan itu kecam serikat pemain di Belanda.
Direktur Vereniging van Contractspelers (VVCS) atau Serikat Pemain Profesional Belanda, Louis Everard, menyebut kasus Hilgers di Twente dikategorikan serius. Ia menganggapnya sebagai bentuk perundungan.
“Ini tampak seperti penyalahgunaan posisi dominan oleh klub. Bahwa dia tidak bermain selama dia tidak memperpanjang kontraknya, bahkan diakui secara terbuka,” katanya, mengutip Voetbal International.
“Ini pada dasarnya adalah bentuk perundungan. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip ketenagakerjaan yang baik, dan saya pikir ada tindakan hukum yang dapat diambil terhadap hal ini,” jelasnya.
Nasib Mees Hilgers di Twente tengah abu-abu. Sebab, ia gagal pindah pada bursa transfer musim panas lalu.
Twente kemudian menawarkan opsi perpanjangan kontrak kepada bek Timnas Indonesia itu. Hilgers menolaknya, yang malah membuatnya disanksi klub.
Bek berusia 24 tahun itu tak dimainkan di enam pertandingan Eredivisie. Hilgers diminta meneken kontrak baru atau tak dimainkan sama sekali musim ini.
Situasi ini menganggu Mees Hilgers, yang sampai absen membela Timnas Indonesia di FIFA Matchday awal bulan ini. Sementara pelatih John van den Brom juga tak punya kuasa melawan keputusan petinggi Twente untuk tetap memainkannya.
