Kasus Naturalisasi Palsu, Warga Malaysia Resah

Posted on

Kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia membuat warganya sendiri gerah. Naturalisasi bukan barang baru, tapi integritas negaranya bisa tercoreng.

Seperti diketahui, FIFA kenakan sanksi kepada asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) terkait naturalisasi. Tujuh pemain Timnas Malaysia yang dinaturalisasi dinilai memalsukan dokumen, sesuai pelanggaran pasal 22 Kode Disiplin FIFA.

Ketujuh pemain tersebut adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Ketujuh pemain itu disanksi larangan bermain 12 bulan alias setahun di semua level termasuk level klub. Ada juga nominal denda yang harus dibayar oleh FAM sebesar 350 ribu Swiss Franc atau setara Rp 7,3 miliar. Para pemainnya didenda 2.000 Siwss Franc atau setara Rp 41 juta.

Sejak sanksi diberikan pada Jumat (26/9), Malaysia punya waktu 10 hari untuk banding. FAM melalui perwakilannya sudah terbang ke Zurich, markas FIFA untuk membahas permasalahan itu lebih lanjut.

The Straits Times melansir, warga Malaysia sendiri resah atas kasus tersebut. Sebabnya, naturalisasi bukan barang baru di timnasnya.

Sejak tahun2018, Timnas Malaysia telah diperkuat beberapa pemain naturalisasi. Di antaranya adalah kapten Dion Cools yang lahir di Belgia, La’Vere Corbin-Ong dan Stuart Wilkin kelahiran Inggris, Matthew Davies kelahiran Australia, Wan Kuzain kelahiran AS, dan Nooa Laine kelahiran Finlandia. Mereka semua memiliki setidaknya satu orang tua berkebangsaan Malaysia.

Pemain tim nasional lainnya dinaturalisasi setelah berkarier lama di liga lokal seperti Mohamadou Sumareh kelahiran Gambia, Paulo Josue kelahiran Brasil, dan Ezequiel Aguero kelahiran Argentina.

“Ini bukan pertama kalinya kami memiliki pemain warisan. Romel Morales dari Kolombia bermain untuk kami di Piala Asia 2023, kompetisi terkemuka di benua ini. Dia bahkan mencetak gol melawan Korea Selatan,” ujar warga Malaysia, Sham Khalid.

“Tentu saja saya kecewa. Saya berharap FAM bisa lebih berhati-hati dalam menangani pemain naturalisasi, sebuah isu sensitif,” timpal warga Malaysia lainnya, Oun Hong Liang.

Oun turut menulis kolom di surat kabar berbahasa Mandarin lokal, China Press. Menurutnya, Timnas Malaysia ujangan sampai lupakan memoles bakat-bakat muda.

“Saya harap ini hanya masalah sementara selagi timnas mengembangkan bakat muda. Kami tidak bisa selalu bergantung pada pemain kelahiran luar negeri,” tulisnya.