Seiring dengan performa di lapangan, Manchester United pun rugi besar selama ini. Sir Jim Ratcliffe bertekad menjadikan MU sebagai klub yang paling cuan.
MU dilaporkan belum pernah meraup keuntungan sejak 2019, dan menderita kerugian kumulatif yang mencapai 400 juta pound sampai tahun lalu. Sedangkan pada September 2025, MU mengumumkan bahwa mereka berhasil memangkas kerugiannya dari 113,2 juta pound menjadi 33 juta pound saja sampai Juni silam.
Hal itu dicapai setelah Ratcliffe melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) kepada lebih dari 400 pegawai MU. Di antaranya yang terdampak adalah staf-staf jangka panjang dan sektor pemantau bakat.
Kritik juga dialamatkan kepada Ratcliffe tak sekadar mengenai pemecatan pegawai. Makan siang gratis bagi pegawai juga dihapus padahal sudah diterapkan sejak lama.
“Biayanya terlalu tinggi,” kata konglomerat Inggris itu dikutip BBC Sport. “Ada beberapa orang hebat di Manchester United, tapi ada juga yang biasa-biasa saja dan itu menjadi sangat besar.”
“Saya mendapat banyak kecaman karena makan siang gratis, tapi tidak ada yang pernah memberi saya makan siang gratis. Ada dua bagian dalam tim sepak bola – ada sisi bisnis dan sisi olahraga. Korelasi terbesar, suka atau tidak, antara hasil dan faktor eksternal apa pun, adalah profitabilitas.
“Semakin banyak uang yang Anda miliki, semakin baik skuad yang dapat Anda bangun. Jika Anda melihat hasil kami tahun lalu, kami memiliki pendapatan tertinggi yang pernah ada. Profitabilitas, tertinggi kedua yang pernah ada. Angka-angka itu akan membaik.
“Manchester United akan menjadi klub sepak bola paling menguntungkan di dunia, menurut pandangan saya, dan dari situ akan muncul, saya harap, sepak bola tingkat tinggi yang berkelanjutan dan berjangka panjang,” lugas Jim Ratcliffe. janji
