PSSI sudah meminta pengunduran jadwal pertandingan Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang melibatkan Timnas Indonesia karena terlalu mepet.
Dalam jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde 4, Timnas Indonesia akan melawan Arab Saudi pada tanggal 8 Oktober 2025. Setelah itu ada Irak yang dihadapi pada tanggal 11 Oktober 2025.
Laga pertama terjadwal pada pukul 20.15 waktu setempat (9 Oktober, 00.15 WIB). Sedaangkan laga kedua dimainkan pukul 18.00 waktu setempat (22.00 WIB).
Penetapan jadwal itu berarti waktu istirahat Timnas Indonesia kurang dari tiga hari. Untuk itu PSSI meminta laga kedua melawan Irak diundur waktu kickoff-nya.
“Sejak mendapatkan informasi dan juga mendapat surat tertulis bahwa slot bermain kita itu pukul 20.15 untuk laga pertama dan game kedua pukul 18.00. Kami langsung diskusi internal bersama Badan Tim Nasional (BTN) dan juga tim kepelatihan,” kata Ketum PSSI Erick Thohir saat memberikan keterangan di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
“Kami diskusi untuk bicara terkait sportivitas dan juga menyampaikan perlunya waktu recovery karena kita salah satu tim yang terbang paling jauh dibanding peserta tim Timur Tengah lainnya dan juga perbedaan waktu,” ujarnya menambahkan.
PSSI berhasil lobi AFC
Menilik jadwal Grup B di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia bisa dibilang menjadi tim yang paling tidak beruntung terkait masa recovery antar-laga. Arab Saudi selaku tuan rumah punya jarak waktu bermain enam hari. Irak sama seperti Indonesia, tiga hari, tapi baru memainkan laga pertamanya melawan Indonesia pada 11 Oktober.
Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya tidak terlalu memikirkan penjadwalan yang dianggap menguntungkan pihak tertentu. Ia hanya berharap Timnas Indonesia bisa mendapatkan waktu istirahat yang lebih panjang.
“Kami melobi selama beberapa hari dan Alhamdulillah AFC merespons dengan baik. Jadwal pertandingan kedua (Vs Irak) mundur dari pukul 18.00 ke 22.30. Jadi ini recovery-nya cukup,” tutur Erick Thohir.
“Maka dari itu kami berterima kasih kepada AFC karena ini bagian sportivitas. Kita tidak perlu mempertanyakan hal-hal seperti kenapa Qatar dan Arab Saudi menjadi tuan rumah. Kalau ditanya kenapa pertandingan kita berdekatan, negara tuan rumah sudah lumrah lah melakukan hal yang seperti itu,” ucapnya.
