Alexander Isak dinilai berbohong soal yang menyebut bahwa Newcastle United sudah sepakat membiarkannya pergi. Ia harusnya paham segala kesepakatan yang mengikat harus tertulis dalam kontrak.
Drama transfer Alexander Isak terus bergulir. Penyerang asal Swedia ini ngebet pindah tapi Newcastle menahannya untuk tak pergi.
Liverpool disebut jadi tujuan utama Isak untuk pindah. The Reds juga sudah memberikan tawaran untuk Isak ke Newcastle senilai 120 juta euro. Namun tawaran tersebut ditolak The Magpies.
Isak mencurahkan keluh kesahnya terkait hal ini di akun Instragam miliknya. Isak menilai Newcastle ingkar janji soal kesepakatan yang sebelumnya sudah dibuat untuk membiarkannya pergi.
“Kenyataannya adalah janji-janji dulu telah disepakati dan klub sudah tahu posisi saya sejak lama. Untuk sekarang bertindak seolah-olah persoalan ini baru muncul adalah menyesatkan,” bunyi penggalan pernyataan Isak di akun Instagramnya.
Namun pernyataan Isak ini langsung dibantah oleh kubu Newcastle. Pihak The Magpies menegaskan sebelumhnya tak ada kesepakatan dengan Isak.
Mantan pemilik Crystal Palace, Simon Jordan, turut menanggapi konflik Isak dengan Newcastle ini. Ia menilai Isak berbohong soal janji yang sebelumnya diberikan oleh Newcastle.
Jordan menganggap bahwa sebagai pemain Isak harusnya paham bahwa segala kesepakatan harus tertulis dalam kontrak dengan Newcastle. Isak tak bisa berbuat sesukanya hanya karena sekadar janji dari Newcastle.
“Sejujurnya, saya akan mendendanya habis-habisan. Namun pernyataan bahwa Newcastle telah menyetujui sesuatu, membuat para pemain bertindak sesukanya setiap kali tak mendapatkan yang diinginkan dan berbalik berkata ‘Baiklah, saya mengerti ini, saya diberi perjanjian yang adil untuk itu, saya diberi jaminan itu’,” ujar Jordan dikutip dari Talksport.
“Jadi di masa depan, yang bisa Anda lakukan adalah tidak lagi bergantung pada kontrak, Anda bisa menuliskannya di serbet dan berkata ‘inilah yang saya pikir akan kita pahami ke depannya’. Mereka tidak akan memiliki itu. Mereka tidak akan berkata, ‘Oh kontrak saya, bonus saya, gaji mingguan saya, bonus gol saya, bonus loyalitas saya, kita akan melakukannya dengan kesepakatan, ya?’ Itu adalah omong kosong,” jelasnya.