Fenerbahce resmi memecat Jose Mourinho. Presiden klub Turki itu, Ali Koc, mengungkap alasan harus mengambil keputusan itu.
Fenerbahce dan Mourinho akhirnya pisah jalan. Baru setahun bersama, keduanya memutuskan hubungan usai kegagalan tampil di Liga Champions.
Mourinho dipecat usai Fenerbahce kalah di playoff Liga Champions. Milan Skriniar dkk disingkirkan Benfica dengan agregat 0-1 dan harus punya ‘hanya’ bermain di Liga Europa pada musim 2025/2026.
Koc, dalam wawancaranya bersama Hurriyet, menyebut keputusan memecat Mourinho adalah hal sulit. Namun, keputusan harus diambil karena prinsip klub.
Koc menjelaskan, taktik Jose Mourinho yang cenderung bertahan dinilai tak cocok dengan Fenerbahce. Ia mengharapkan raksasa Turki itu bisa bermain lebih menyerang.
“Kenapa kami melepas Mourinho? Saya menjelaskannya pertama kalinya di sini. Ini perpisahan yang pahit. Hubungan kami sempurna, dan prestasinya adalah buktinya. Membawanya ke sini adalah pencapaian besar,” kata Koc.
“Di atas segalanya itu, sulit untuk berpisah dengan seorang teman. Kami tahu pelatih kami adalah sosok yang gemar bertahan. Kami merasa perlu bermain lebih dominnan di akhir musim. Mencetak 99 gol dan 99 poin adalah DNA kami.”
“Tersingkir dari Benfica bukanlah persoalan, tapi cara kami tersingkir itu yang tak bisa diterima. Ini membuat saya berpikir bahwa sepakbola seperti tahun lalu akan terus berlanjut,” katanya.
Di Fenerbahce, Mourinho sudah memimpin 62 laga dengan catatan 37 kemenangan dipersembahkannya sejak dikontrak pada Juni 2024. Sisanya adalah 14 hasil imbang dan 11 kekalahan.
Di musim pertamanya, Jose Mourinho membawa Fenerbahce menjadi runner up Liga Turki, kalah dari Galatasaray. The Yellow Canaries juga cuma sampai perempatfinal Piala Turki dan 16 besar Liga Europa.
Mourinho juga sempat dihukum denda dan skors gara-gara sikapnya, dari menyindir Liga Turki, wasit, hingga mencubit pelatih lawan. Sampai akhirnya, The Special One dipecat dan meninggalkan Turki.