Zlatan Ibrahimovic mengaku punya hubungan emosional dengan Massimiliano Allegri. Dia kerap bertengkar karena sama-sama punya mental pemenang.
Ibrahimovic merupakan direktur AC Milan dan Allegri sebagai pelatih tim di musim ini. Kedua pihak kini reuni, setelah dahulu Ibra sebagai pemain di Milan dan Allegri pelatihnya.
Kolaborasi Ibrahimovic sebagai pemain dan Allegri menjadi pelatih pernah berbuah manis. Milan meraih Scudetto di musim 20210/2011.
Ibrahimovic mengaku hubungan dengan Allegri tidak selalu mulus. Di masa lalu kerap ada pertengkaran sebagai pelatih dan pemain.
“Saya banyak bertengkar dengan Allegri, bukan hanya satu kali. Ada satu momen setelah pertandingan Arsenal di London yang diingat semua orang,” kata Ibrahimovic di acara Festival dello Sport di Trento
“Ketika ada dua orang dengan mentalitas juara, ini wajar, tidak setiap hari penuh cinta dan pelukan, pasti ada sisi lain dari situasi tersebut.”
“Beda karakter, beda mentalitas, mungkin terkesan ‘wow, apa yang terjadi?’ ketika muncul di koran, tapi itu wajar bagi kami. Terutama bagi saya,” Ibra menjelaskan.
Ibrahimovic menjelaskan situasi kekecewaan Milan usai melawan Juventus. Allegri disebut sangat marah karena seharusnya bisa menang.
“Saya berada di ruang ganti setelah pertandingan Milan-Juve, karena ini adalah keluarga, jadi kami kalah dan menang bersama. Semua orang marah setelah pertandingan karena kami tahu seharusnya bisa menang,” Ibrahimovic membeberkan.
“Ketika Allegri berbicara, semua orang mendengarkan, dan dia meluapkannya karena tidak senang. Semua orang penuh adrenalin saat itu, jadi respons setelahnya tidak sama dengan hari berikutnya,” tegasnya.