Pep Guardiola senang Barcelona memiliki pemain berbakat lain seperti Lamine Yamal. Namun, Guardiola menolak perbandingan Yamal dengan Lionel Messi.
Lamine Yamal menuju puncak dunia di usianya yang belum genap 18 tahun. Pemain berdarah Maroko-Guinea Khatulistiwa tersebut sudah jadi tulang punggung Barca, dengan torehan 18 gol dan 25 assist di sepanjang 2014/2025.
Kontribusi Lamine Yamal sukses mengantarkan Barca memenangi tiga trofi domestik. Selain itu Yamal juga jadi pemain berpengaruh Spanyol ketika memenangi Piala Eropa 2024.
Guardiola pernah berkarier sebagai pemain Barcelona dan jadi pelatih di sana selama empat musim dengan meraih berbagai gelar juara, termasuk treble di 2008/09. Manajer Manchester City itu takjub dengan kematangan permainan Lamine Yamal.
“Cara dia memahami permainan sungguh mengejutkan untuk usianya. Kita sangat beruntung, Barca, bukankah begitu? Menemukan anak laki-laki lain dengan perspektif seperti ini,” ungkap dia kepada DAZN.
Kiprah fantastis Lamine Yamal ini membuat dia semakin dibanding-bandingkan dengan pemain ikonik Barcelona sekaligus Argentina, Lionel Messi. Keduanya memang punya beberapa kemiripan seperti mencuat di usia muda, bermain di posisi yang sama dan jadi pemain yang menentukan untuk klubnya.
Messi sendiri tampil eksplosif di bawah asuhan Guardiola. La Pulga membukukan 211 gol dan 94 assist dalam 219 penampilan, yang kemudian diganjar tiga Ballon d’Or.
“Saya tidak akan mengatakan dia seperti Leo, maaf, karena bagi saya, tidak akan pernah ada pemain di dunia ini yang seperti pemain Argentina itu. Mustahil,” lugas Pep Guardiola.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
