Pelatih AS Roma Gian Piero Gasperini menyebut timnya bukan favorit juara di Liga Europa. Roma dinilainya masih perlu banyak perbaikan.
Roma membuka lembara baru bersama Gasperini pada musim ini usai Claudio Ranieri pensiun. Sejauh ini, Giallorossi mencatat tiga kemenangan dan satu kali kalah di Serie A.

Di Liga Europa, Roma menjadi salah satu tim yang menempati pot 1 dalam undian beberapa waktu lalu. Klub ibu kota Italia itu juga punya koefisien tertinggi di antara peserta Liga Europa musim ini.
Pencapaian terbaik Roma di Liga Europa dalam tiga tahun terakhir adalah menjadi runner-up pada 2022/2023. Sementara musim lalu, langkah Paulo Dybala dkk. terhenti di babak 16 besar.
Gasperini menilai Roma belum layak disebut favorit di Liga Europa musim ini. I Lupi akan mengawali Liga Europa dengan tandang ke markas Nice, Kamis (25/9/2025) dini hari WIB.
“Ini adalah tim yang sedang mencoba dibangun dan sampai ke sana dengan cara main yang berbeda. Kami sedang menuju ke sana,” ujar Gasperini seperti dilansir Football Italia.
“Mustahil bilang Roma adalah favorit atau memprediksi apa yang akan kami capai di liga. Ini adalah tim yang harus berkembang, main lebih baik, menyatu dan mendatangkan pemain baru ke skuad.”
“Ini adalah kompetisi yang juga sangat berbeda dari dua atau tiga tahun lalu. Ada peringkat, jadwal yang tidak sama untuk pesertanya.”
“Jadwal kami salah satu yang paling sulit karena kami akan menghadapi tim-tim kuat seperti Stuttgart dan Lille di kandang dan melawan beberapa tim sulit di atmosfer yang berat di laga tandang.”
“Kami harus mencoba meraih poin di mana pun dan menghadapi laga satu per satu. Target jangka panjang harus dipasang sedikit lebih jauh ke depan, karena sekarang tidak ada gunanya,” katanya.