Erick Thohir Beberkan Kriteria Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia

Posted on

PSSI mengungkapkan kriteria pelatih yang dibutuhkan untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Sosok tersebut diharapkan bisa memenuhi target yang dipasang.

Saat ini kursi pelatih timnas sedang lowong pasca pemecatan Patrick Kluivert Cs. Gerbong pelatih asal Belanda tidak lanjut setelah kegagalan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Saat ini PSSI ingin mencari pelatih yang benar-benar cocok. Belajar dari kegagalan, federasi ingin pelatih yang benar-benar punya kapablitas untuk mencapai target.

“Soal kriteria, kami ada target-target untuk AFC (Piala Asia) 2027, bisa tidak masuk 16 besar? Karena kalau ranking kita itu kan di Asia masih 20 besar, bisa tidak masuk 16 besar?” kata Ketum PSSI Erick Thohir saat memberikan keterangan di ruang media Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

“Lalu bisa tidak dengan itu, kami membuka lagi target lolos Piala Dunia. Nah karakter pelatihnya ini yang kami sedang cari. Tentu tidak ada pelatih yang sempurna. Ada pelatih yang kuat di management pemain, tetapi taktikal belum, tetapi dia di-support timnya,” ujarnya menambahkan.

Erick Thohir menambahkan bahwa pelatih idaman tidak punya kelemahan-kelemahan yang pernah menangani timnas. Dengan meminimalisir kekurangan tersebut, diharapkan prestasi timnas bisa menjadi lebih baik.

Lebih lanjut, pelatih baru diharapkan bisa berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait di PSSI. Apalagi PSSI kini sudah punya Direktur Teknik yang dijabat oleh Alexander Zwiers.

“Itulah makanya saya bilang, kami coba lihat pelatih apa yang bisa lebih baik melakukan hubungan ke depan, tidak hanya target, tetapi juga hubungan pelatih dan pemain, serta pelatih dengan federasi,” ucap Erick Thohir.

“Tidak bisa pelatih ada jarak dengan program yang dibangun TD (Dirtek) dan BTN (Badan Tim Nasional). nanti kan ada juga Timnas U-23, U-20, strata ini tetap kami bangun. Hubungan antar pelatih kompleks, ini yang harus kami jaga supaya kita bisa punya sistem sepakbola yang sama seperti negara Asia maju. gak bisa pelatih U-17 beda, U-20 beda, U-23 beda, sinkronisasi pemain nanti bagaimana?” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *