Acara jumpa fans Lionel Messi di Kolkata, India, berakhir rucuh. Bintang asal Argentina itu dianggap bertanggung jawab atas keributan yang terjadi. Kok bisa?
Sesi jumpa penggemar Messi di Salt Lake Stadium, Kolkata, akhir pekan lalu berakhir ricuh. Penonton merusak stadion lantaran kecewa tak bisa melihat La Pulga.
Alih-alih bertemu penggemar, Messi justru dikerumuni beberapa panitia dan pejabat pemerintah lokal. Pemain asal Argentina itu cuma 20 menit berada di lapangan sebelum diamankan panitia.
Fans yang marah melempar botol ke arah lapangan. Fasilitas stadion seperti kursi juga jadi sasaran kekecewaan penggemar.
Suporter begitu kecewa karena harapan mereka untuk melihat Messi, terhalang oleh orang-orang yang dinilai tak seharusnya ikut berada di lapangan. Terlebih, mereka sudah membayar mahal tiket yang dihargai 3.500 rupee (Rp 645 ribu) untuk kategori yang paling murah.
Panitia penyelenggara dianggap bersalah dalam kerusuhan jumpa penggemar Messi di Kolkata. Polisi sudah menahan penyelenggara event tersebut.
Komentar pedas diberikan mantan atlet kriket India, Sunil Gavaskar. Dia menuduh Messi yang mestinya bertanggung jawab atas kerusuhan karena tak memenuhi kontrak yang disepakati.
“Apa kesepakatannya tidak diketahui publik, tetapi jika dia seharusnya berada di stadion selama satu jam, maka dengan pergi jauh sebelum waktu itu dan mengecewakan penggemar yang telah membayar mahal, pelaku sebenarnya adalah dia dan rombongannya,” kata Gavaskar, dilansir dari Sportskeeda.
“Ya, dia dikelilingi oleh politisi dan yang disebut VIP, tetapi tidak ada ancaman keamanan baginya atau rombongannya. Apakah dia seharusnya hanya berjalan-jalan di sekitar stadion, atau melakukan sesuatu yang nyata seperti mengambil tendangan penalti?” dia menambahkan.
“Jika memang yang terakhir itu dilakukan, orang-orang di sekitarnya secara otomatis harus bergerak, dan penonton akan melihat pahlawan mereka melakukan apa yang ingin mereka saksikan,” Gavaskar mengungkapkan.






