Dear Klopp, Pilih Piala Dunia Antarklub atau Main di Indonesia?

Posted on

Juergen Klopp mengkritik penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub. Kritiknya dibalas dengan perbandingan laga-laga uji coba ke luar negeri seperti Indonesia.

Piala Dunia Antarklub 2025 digelar musim panas ini, tepat setelah kompetisi Eropa selesai digelar. Klub-klub yang berpartisipasi jadi tak punya waktu istirahat cukup menatap musim baru.

Tim-tim raksasa seperti Real Madrid, Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Chelsea mesti bersaing selama sebulan demi gelar Piala Dunia Antarklub 2025. Suka tidak suka, mereka harus menjalani masa off season dengan tampil di kompetisi resmi.

Penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub 2025 yang memotong waktu liburan klub-klub Eropa dikritik tajam Juergen Klopp. Dia mengecam FIFA yang memforsir para pemain hingga rentan mengalami cedera.

“Jika Anda melaju ke final Piala Dunia, dan memenangkannya atau kalah, atau sampai ke perebutan tempat ketiga, Anda sudah cukup sibuk dan agenda selanjutnya dimulai seminggu kemudian,” kata Klopp.

“Jika semua pemain kemudian dapat istirahat itu tidak masalah, itu bagus. Ini seperti liburan musim dingin yang saya miliki di Jerman saat masih jadi pemain, libur empat minggu, semacam itu,” ujarnya.

Pernyataan Klopp mendapat tanggapan striker Barcelona era 1990-an, Hristo Stoichkov. Menurutnya Piala Dunia Antarklub jauh lebih bermanfaat bagi tim ketimbang menjalani tur uji coba ke negara-negara Asia seperti Indonesia.

“Mari kita lihat, apa yang lebih disukainya, bermain di China, Jepang atau Indonesia, atau bermain di kompetisi yang memberi Anda prestise yang jauh lebih besar?” kata Stoichkov, dilansir dari Marca.

“Dia juga bermain di turnamen-turnamen ini dengan Liverpool pada tahun-tahun sebelumnya. Saya tidak mendengar Klopp mengeluh seperti itu secara tiba-tiba. Mungkin ia merindukan tim-tim lain yang diajukan Red Bull untuk berada di sana,” Stoichkov menyindir Klopp yang kini menjabat Head of Global Soccer buat Red Bull.

“Ini adalah turnamen penting, sebuah turnamen di mana ada banyak pemain muda yang juga memulai, ada banyak pemain yang memberi Anda kesempatan ini bahwa Anda dapat bermain di sebuah turnamen,” pungkasnya.