Curacao lolos ke Piala Dunia 2026, sebagai negara terkecil di dunia. Kelolosan itu tak lepas dari berkah ganti pelatih!
The Guardian mengupas soal Curacao lolos ke Piala Dunia 2026. Negara kepulauan di lautan Karibia ini hanya dihuni 150 ribu penduduk dan luasnya hanya 444 km persegi. Sebagai perbandingan, luas Jakarta adalah 600-an km persegi.
Curacao mampu menahan imbang Jamaika 0-0 di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONCACAF (Amerika Utara, Tengah, dan Karibia) dan berhak jadi pemuncak klasemen dengan 12 poin. Untuk diketahui, Curacao bekas koloni Belanda dan sudah merdeka di tahun 2010. Meski begitu, mereka tetap masuk wilayah Kerajaan Belanda.
Maka tak ayal, aroma-aroma Belanda kental pada skuad pemainnya. Banyak mereka berdarah Belanda, turut banyak berlaga di liga-liga belanda.
Bukan cuma pemain, itu pun sampai pelatih!
Sejak tahun 2015, Timnas Curacao sudah pernah dilatih oleh empat pelatih asal Belanda. Mereka adalah Patrick Kluivert, Guus Hiddink, Art Langeler, dan terakhir adalah Dick Advocaat. Nama terakhirlah yang jadi pembeda!
Advocaat dikontrak jadi pelatih sejak Januari 2024. Namun sebelum datang ke Curacao, Advocaat meminta federasi sepakbolanya membenahi pembayaran gaji para pemain di skuad timnas.
Setelah itu selesai, Advocaat baru bekerja. Dirinya memantau seluruh pemain Curacao yang kebanyakan diaspora.
Advocaat memantau pemain-pemain keturunan berdarah Curacao di tanah Eropa. Itu termasuk bek Arsenal, Jurrien Timber dan striker Bournemouth, Justin Kluivert. Pelatih berusia 78 tahun itu juga memantau para pemain muda keturunan Curacao untuk bisa segera ‘dinaturalisasi’.
Penyerang sayap Curacao, Kenji Gorre menilai Dick Advocaat adalah sosok pelatih yang berbeda dari sebelumnya. Gorre menyebut, Advocaat mampu memoles para pemain untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya dan memberikan kepercayaan besar.
“Begitu dia datang, dia membawa banyak pengalaman. Kepercayaannya pada kami dan juga pada impian kami menunjukkan potensi yang dia lihat, saya sangat bersyukur dia menerima pekerjaan ini. Sekarang kami menjalani takdir yang telah kami capai, main di Piala Dunia,” jelasnya.
Advocaat sudah lama bekerja sebagai pelatih, sejak tahun 1989. Advocaat pernah melatih klub-klub Eredivisie, sampai pernah tangani Timnas Belanda, UEA, Korea Selatan, Belgia, Rusia, dan Serbia. Pengalamannya tak main-main.
Sebenarnya di laga terakhir kontra Jamaika, Dick Advocaat tidak bisa mendampingi tim karena masalah keluarga sehingga harus balik ke Belanda. Para pemainnya memahaminya dan memastikan
“Ini kabar buruk bagi kami, tapi kami mengerti kalau keluarga adalah prioritas utama,” kata kiper Curacao, Eloy Room sebelum laga kontra Jamaika.
“Tapi hal itu tidak akan mengubah mimpi kita untuk lolos ke Piala Dunia, kami sudah berjuang bersama dan akan melangkah bersama. Pelatih kami tidak perlu khawatir,” tutup Room yang kemudian mimpi itu jadi nyata.
Ada pula ‘mukjizat’ bagi Curacao, yakni jatah dari Zona CONCACAF yang bertambah karena AS, Kanada, dan Meksiko sudah otomatis lolos sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026. Jumlah peserta tim di Piala Dunia tahun depan juga bertambah dari 32 jadi 48 tim.
Patut dinanti, bagaimana sepak terjang negara terkecil itu nanti?
