Claudio Ranieri berikan kritikan tajam kepada sepakbola Italia. Katanya, sepakbola di sana miskin taktik!
Claudio Ranieri merupakan pelatih asal Italia yang sudah kenyang makan asam garam. Memulai karier melatih sejak 1987, Ranieri sudah melatih 23 klub.
Beberapa di antaranya, Ranieri pernah melatih Napoli, Fiorentina, Juventus dan AS Roma di Serie A, Chelsea dan Leicester City di Premier League, sampai Atletico Madrid di LaLiga. Ranieri juga pernah jadi pelatih Timnas Yunani walau seumur jagung.
Terakhir, Claudio Ranieri melatih AS Roma dan kini diangkat jadi Penasihat Klub. Menurut pandangannya, sepakbola Italia tidak banyak berkembang seperti di tempat-tempat lain.
“Anda harus terus memperbarui pengetahuan Anda. Setiap kali saya dipecat, saya akan bepergian ke seluruh Eropa untuk melihat bagaimana pelatih lain bekerja,” bukanya dilansir dari Tribuna.
“Sekarang saya tahu bahwa di Coverciano (pusat pelatihan tempat semua pelatih sepakbola Italia dididik dan diberi lisensi) mereka yang mengambil kursus akan dikirim selama beberapa hari untuk mengamati bagaimana pelatih di negara-negara lain. Itu hal yang bagus,” sambungnya.
Claudio Ranieri bahkan blak-blakan bilang, sepakbola Italia jadi budak taktik!
“Kami orang Italia sedikit diperbudak oleh taktik, sampai-sampai pemain berbakat sering kali kesulitan beradaptasi di sini. Spanyol, ada keterbukaan pikiran yang lengkap. Di Inggris dan Prancis, taktik juga penting, tetapi mereka tidak terpaku seperti di sini,” ungkapnya.
“Saya dulu memberikan konsep dasar dan mencoba menggabungkan pemain berdasarkan kualitas mereka. Kebanyakan di sini, kami membatasi permainan para pemain. Padahal, Anda tidak boleh berjalan-jalan dengan mata tertutup,” sambungnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Ya, kami memang terkenal dengan catenaccio, tapi kami harus lebih lebar membuka pikiran,” tutup pria berusia 73 tahun itu.