Class of 92 Juga Tak Akan Selamat di MU yang Sekarang

Posted on

Manchester United masih kesulitan bangkit. Mantan gelandang MU Nicky Butt percaya bahwa anggota The Class of 92 juga tak akan selamat di tim sekarang.

MU memulai musim dengan terseok-seok. Baru satu kemenangan diraih dalam lima pertandingan di semua kompetisi.

Satu-satunya kemenangan itu juga didapat dari sebuah gol penalti pada penghujung laga, menandakan betapa sulitnya pertandingan lawan Burnley itu. Selain itu, Setan Merah kalah dari Arsenal, imbang dengan Fulham, disingkirkan tim divisi empat Grimsby di Carabao Cup, juga dihajar Manchester City 0-3 akhir pekan lalu.

Start semacam ini sudah dianggap sebagai pertanda kegelapan di Old Trafford masih berlanjut sejak perginya Sir Alex Ferguson pada 2013. Sejak saat itu, sukses MU hanya muncul dalam sekelebatan.

Mantan gelandang MU, sekaligus anggota generasi emas Class of 92, Nicky Butt menyebut klub sudah kehilangan kultur bagusnya. Butt menegaskan bahwa sukses Class of 92 itu hasil dari pemupukan yang baik oleh lingkungan yang profesional dan berkelas.

“Kalau kami dimasukkan ke lingkungan yang sekarang ini, kalian tak akan pernah dengar kami. Kami mungkin akan bermain tujuh, delapan, sembilan, atau 10 pertandingan saja,” ujarnya dikutip Sky Sports.

“Kenapa begitu? Kami ini dimasukkan ke sebuah tim yang sudah sukses dengan pemain-pemain kelas dunia, tapi lebih penting lagi ada para profesional kelas dunia, orang-orang yang baik. Mereka membentuk kami, sungguh.”

“Percayalah, kami bisa seperti itu lebih karena kami dikelilingi para profesional. Saat Anda masuk ke sebuah klub, sudah cukup sulit untuk menempatkan satu pemain muda ke sebuah tim.”

“Kalau Anda tak punya pria sejati untuk menjaga diri Anda, ya akan kesulitan. Kalau kami bersama-sama masuk ke grup yang sekarang ini, kami tak akan selamat sih, kami akan jadi sebuah mimpi buruk,” tambahnya.

Class of 92 berisi pemain-pemain lulusan akademi MU yang berkarier gemilang. Selain Butt, nama-nama lainnya adalah Ryan Giggs, David Beckham, Gary dan Phil Neville, juga Paul Scholes.