Persma 1960 Manado siap untuk kembali aktif setelah lama mati suri. Legenda Persija Jakarta, Ismed Sofyan, ikut dalam proyek ini.
Langkah besar ini menjadi bagian dari inisiatif Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK). Dia berkomitmen menghidupkan kembali klub dengan julukan Badai Biru ini tanpa mengandalkan dana APBD.
“Persma bukan sekadar klub sepak bola, tetapi simbol sejarah dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara. Saya ingin Persma kembali menjadi wadah pembinaan dan tempat lahirnya talenta-talenta muda yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional,”ujar Gubernur YSK dalam keterangan persnya.
Gubernur YSK sempat mengunjungi Stadion Klabat, yang menjadi markas Persma. Stadion tersebut pernah menjadi saksi ketika Ronaldo Luís Nazario de Lima bermain di Manado bersama PSV Eindhoven pada 1995.
“Saya minta pengurus Persma nantinya benar-benar bekerja dengan hati, profesional, dan fokus untuk menggerakkan kembali gairah sepak bola di Sulawesi Utara. Kita ingin melihat Stadion Klabat kembali bergemuruh oleh dukungan masyarakat,”sambungnya.
Ismed Sofyan, yang sudah kenyang pengalaman sebagai pesepakbola di Indonesia, bakal membantu Persma sebagai direktur klub. Dia juga menegaskan bahwa proyek ini tak main-main.
“Kami tidak main-main. Persma 1960 akan dikelola secara profesional, tanpa menggunakan APBN maupun APBD. Semua murni dari sistem profesional dan dukungan pihak swasta. Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus Komaling sangat mendukung penuh bersama semua elemen. Ini langkah baik untuk sepakbola Manado,” Ismed menjelaskan.
Manajemen Persma kini tengah menyiapkan langkah konkret, termasuk menggelar seleksi terbuka untuk menjaring bakat lokal di Manado. Ismed berharap bisa klub ini bisa melahirkan pemain-pemain seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, Stanley Mamuaya, dan Adrian Rippitoy.
“Seleksi tahap pertama akan dibuka untuk masyarakat Manado. Kami ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi putra daerah yang punya potensi dan kemauan. Yang terpenting, prioritas utama tetap pemain asal Manado,” ujar Ismed.
“Kami tidak menutupi ambisi kami. Target kami jelas: naik ke Liga 3. Namun, bukan sekadar naik kasta, kami ingin membangun fondasi yang kuat agar tim bisa berkembang setiap tahun,” Ismed menegaskan.






