Rapuhnya lini belakang menjadi titik lemah Barcelona saat melawan Inter Milan. El Barca kebobolan tiga gol dari tiga tembakan on target yang dibuat Si Ular.
Barcelona vs Inter imbang 3-3 pada leg pertama semifinal Liga Champions yang berlangsung di Stadion Olimpiade Lluis Companys, Kamis (1/5/2025) dini hari WIB. Inter unggul dua gol lebih dulu lewat gol cepat Marcus Thuram di menit pertama dan torehan Denzel Dumfries.
Barcelona bisa membalas dari gol Lamine Yamal dan Ferran Torres untuk menutup babak pertama menjadi 2-2. Si Ular kembali bisa memimpin selepas jeda berkat gol kedua Dumfries pada laga ini di menit ke-65. El Barca merespon cepat dua menit berselang usai tembakan Raphinha yang membentur mistar mengenai punggung Yan Sommer hingga bola masuk ke gawang Inter.
El Barca sebenarnya tampil sangat dominan dengan mencatatkan 78 persen penguasaan bola dibanding Inter yang hanya 28 persen. Barcelona juga terus menekan sepanjang laga. Mereka mencatatkan 19 tembakan dengan sembilan mengarah ke gawang.
Inter hanya melepas tujuh tembakan dengan tiga on target. Tiga tembakan ke tepat sasaran Inter tersebut semuanya berbuah gol.
Hal ini menunjukkan bahwa lini belakang masih menjadi titik lemah Barcelona. Inter beberapa kali bisa mengeksploitasi ruang di belakang garis pertahanan tinggi yang diterapkan oleh Barcelona.
Lini belakang Barcelona juga lemah dalam mengantisipasi bola mati. Terbukti dua gol, Inter berawal dari sepak pojok.
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, belum menemukan solusi yang tepat agar taktik garis pertahanan tinggi yang diterapkannya tak mudah ditembus. Rapuhnya lini pertahanan juga tercermin dalam statistik Barcelona di LaLiga. Meski memuncaki klasemen LaLiga, Blaugrana sudah kebobolan 32 gol (terbanyak di antara tim di empat besar).
Pilar Barcelona, Raphinha turut menyesalkan timnya terlalu mudah kebobolan gol di laga ini. Kelemahan ini harus diperbaiki Barcelona di leg kedua yang bakal berlangsung di markas Inter (7/5).
“Kami kebobolan banyak gol di kandang lagi dan itu tidak dapat diterima, tetapi kami juga harus memberi pujian kepada Inter, karena kami tahu mereka sangat kuat dalam situasi bola mati,” ujar. Raphinha seperti dikutip dari Sport.
“Yang penting adalah kami mendapatkan hasil yang memungkinkan apa pun terjadi di sana, dan kami akan mempersiapkan diri dengan lebih baik minggu ini,” jelasnya.