Barcelona mengalahkan Espanyol 2-0 untuk mengunci gelar juara Liga Spanyol musim ini. Konsistensi di paruh kedua musim menjadi kunci sukses Barca.
Dengan kemenangan di Derby Catalan, Barca mengumpulkan 85 poin dari 36 pertandingan. Perolehan angka Barcelona itu tidak akan bisa disusul rival terdekatnya, Real Madrid, yang mengoleksi 78 poin dengan dua pertandingan tersisa.
Meski demikian, gelar ini tidak didapat dengan mudah. Setelah memenangi 11 dari 12 pertandingan pertama, Robert Lewandowski dkk tersendat-sendat. Hanya satu kemenangan yang didapat dalam tujuh pertandingan, dengan empat kekalahan.
Jeda kompetisi yang diikuti sukses memenangi Piala Super Spanyol jadi titik balik Los Cules. Membuka paruh kedua musim dengan hasil imbang 1-1 di markas Getafe, Barca lantas tidak terhentikan. Sebanyak 16 pertandingan dilakoni, 15 kemenangan dan satu hasil seri didapat.
“Saya kira paruh kedua musim ini luar biasa, kami tidak kalah di satu pertandingan pun,” sebut pelatih Barcelona Hansi Flick dikutip AS. “Saya mengucapkan selamat kepada tim, klub, dan suporter. Ini luar biasa.”
Titel juara LaLiga ini melengkapi dominasi Barcelona di sepakbola Spanyol. Barca berarti memenangi treble domestik usai lebih dulu merengkuh Piala Super Spanyol dan Copa del Rey.
“Kami selalu berpikir positif, ketika Anda menyaksikan sesi-sesi latihan. Di Barca anda harus memenangi titel-titel juara, dan tiga titel itu hebat. Kami kesulitan setelah pertandingan melawan Milan, tapi kami semua sekarang sangat gembira,” Flick mengatakan.
Barcelona toh masih memiliki dua pertandingan LaLiga di depan, sebelum kompetisi benar-benar berakhir. Barca dijadwalkan menjamu Villarreal pada akhir pekan ini, kemudian bertamu ke Athletic Bilbao di pertandingan pamungkas.