Indonesia tersingkir dari cabang sepakbola putra SEA Games 2025 meski menang 3-1 atas Myanmar di laga pamungkas Grup C. Keputusan memasukkan Jens Raven di babak kedua dinilai telat.
Bertanding di 700th Anniversary Stadium, Chiang Mai, Jumat (12/12), Raven baru masuk di menit ke-69 menggantikan Toni Firmansyah yang mencetak gol Indonesia di babak pertama. Skor saat itu 1-1.
Hadirnya Raven menambah opsi lini depan Indonesia selain Hokky Caraka yang masuk menggantikan Rafael Struick serta Mauro Ziljstra yang menjadi starter. Penyerang Bali United itu bisa menjadi target man dari permainan umpan-umpan panjang Garuda Muda.
Penempatan posisi Raven pun cukup bagus. Hasilnya, dua gol ia ciptakan. Pertama ia menuntaskan umpan sundulan Muhammad Ferarri di menit ke-89 yang bermula dari umpan panjang Zanadin Fariz. Lalu di menit 90+5, Raven kembali mencetak gol via tandukan yang memanfaatkan sepak pojok.
Namun waktu tambahan yang hanya enam menit akhirnya tak cukup untuk Indonesia yang butuh menang dengan selisih tiga gol untuk lolos ke semifinal. Begitu peluit panjang dibunyikan dan skor 3-1 menjadi hasil akhir, Raven pun tak kuasa menahan tangis.
Ia coba dihibur oleh kiper Myanmar, Hein Htet Soe yang berada tak jauh darinya. Hein sendiri tampil cukup gemilang untuk menggagalkan sejumlah peluang Garuda Muda.
Nasi sudah menjadi bubur. Indonesia pun harus pulang dengan tangan kosong, tak seperti di Kamboja dua tahun lalu yang berakhir dengan medali emas.
Namun dengan dua gol yang dicetak Raven di pengujung laga, publik bisa jadi berandai-andai, bagaimana jika ia punya kesempatan main lebih banyak? Sebuah pertanyaan yang takkan terjawab.






