Rasanya memenangi Liga Champions, Luis Enrique sudah tahu. Tapi bersama Paris Saint-Germain ada ambisi dan motivasi baru.
Enrique pernah menjuarai Liga Champions semasa melatih Barcelona di 2014/2015, bahkan meraih treble. Oleh sebab itu, perasaan kala memenanginya sudah terekam di hati dan kepala pelatih 55 tahun ini.
Hanya saja Enrique percaya PSG akan memberikan makna berbeda jika berhasil kalahkan Inter Milan di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, dan mengangkat trofi kali ini. Mereka belum pernah juara sepanjang sejarahnya dan baru sekali ke final pada 2019/2020 silam.
Maka Enrique datang dengan motivasi dan tekad tetap menyala besar, meski sudah pernah merasakan mengangkat Si Kuping Besar. Ia mau PSG juara, meraih trofi Liga Champions, dan membawa klub memenuhi ambisi masuk jajaran elite Eropa.
“Sejujurnya motivasi terbesar saya adalah membuat sejarah di Paris. Itu berarti bisa memberikan kegembiraan luar biasa ke sebuah negara, sebuah kota, sebuah klub yang ada di level tertinggi,” ujarnya di situs UEFA.
“Menjadi yang pertama meraih sesuatu punya arti yang sangat spesial, itulah yang jadi motivasi terbesar saya. Sisanya adalah bagian dari perjalanan.”
“Saya merasa sangat beruntung bisa duduk di sini hari ini dan bisa menikmati laga ini. Saya akan dengan senang hati menerima apapun yang disimpan dunia sepakbola untuk kami.”
“Meski begitu, kami akan memberikan segalanya besok dan terutama, untuk menghadirkan kegembiraan ke para penggemar kami,” imbuhnya.