Laga Real Madrid vs Pachuca di Piala Dunia Antarklub 2025 diwarnai isu rasisme. Bek Los Blancos, Antonio Ruediger, menjadi korbannya.
Melansir BBC, momen itu terjadi di akhir pertandingan di Bank of America Stadium, Charlotte, Senin (23/6/2026) dini hari WIB. Ruediger sempat bersitegang dengan kapten Pachuca, Gustavo Cabral.
Dalam video, tampak Cabral mengatakan sesuatu. Ruediger kemudian langsung mengadukannya kepada wasit Ramon Abatti Abel.
Wasit asal Brasil itu kemudian membuat gesture antirasis, dengan menyilangkan tangannya. Gesture itu menandakan ada insiden rasis di lapangan.
BBC menyebut, tak jelas dari mana umpatan rasis muncul, apakah dari pemain lawan atau dari kerumunan suporter. Namun, hal itu dipastikan muncul.
Usai laga, pelatih Real Madrid, Xabi Alonso mengonfirmasi hal itu. Ia menyebut Ruediger menjadi ‘korban’ dan kini FIFA tengah menyelidikinya.
“Itu yang Ruediger bilang, kami percaya padanya. Penting untuk tidak menoleransi situasi semacam ini. FIFA sekarang menyelidikinya, itu yang bisa saya katakan,” katanya.
Di pertandingan itu, Real Madrid mengalahkan Pachuca 3-1. Meski bermain dengan 10 orang sejak menit ke-7, usai Raul Asencio dikartu merah, wakil LaLiga bisa unggul lewat gol Jude Bellingham, Arda Guler, dan Federico Valverde, yang cuma dibalas Elias Montiel.
Hasil ini membuat Real Madrid mengemas 3 poin pertamanya di Piala Dunia Antarklub 2025. Anak asuh Xabi Alonso kini bertengger di peringkat pertama dengan 4 poin, mengungguli FC Salzburg (4), Al Hilal (1), dan Pachuca yang masih 0 poin dari dua laga.