Tak sedikit yang mengeluhkan cuaca di Piala Dunia Antarklub 2025. Pelatih Borussia Dortmund Niko Kovac menilai, kondisi ini jadi keuntungan buat tim-tim Amerika Selatan.
Kompetisi ini digelar di berbagai kota di Amerika Serikat di tengah musim panas yang terik dan lembab. Adapun enam klub dari Amerika Selatan yang berlaga adalah Palmeiras, Flamengo, Fluminense, Botafogo, River Plate, dan Boca Juniors.
Hasilnya, tim-tim Amerika Selatan baru menderita sekali kekalahan. Menyusul Boca Juniors menyerah 1-2 di tangan Bayern Munich pada Sabtu (21/6) dinihari WIB.
Sementara itu Borussia Dortmund (BvB) dipaksa memetik satu angka usai ditahan Fluminense 0-0 di matchday pertama. Jelang laga kedua kontra Mamelodi Sundowns, Kovac mengakui kondisi cuaca di Amerika Serikat tidak bersahabat bagi tim-tim Eropa.
“Sekarang di turnamen ini, kami melihat bahwa klub-klub Amerika Selatan memiliki keuntungan besar karena kondisinya, karena panasnya,” ucap mantan pelatih Bayern Munich itu dilansir RMC Sport.
“Bagi para penonton di stadion, cuacanya sangat panas. Jadi, Anda bisa bayangkan betapa sulitnya bagi para pemain. Suhunya 32 derajat di tempat teduh, jadi bayangkan di bawah sinar matahari terik, di dalam stadion, Anda harus menambahkan 3, 4, atau bahkan 5 derajat.”
“Sangat sulit, terutama bagi orang-orang Eropa. Ini bukan alasan, ini hanya penjelasan… Ini sangat sulit, terutama bagi orang-orang Eropa. Bagi para pemain Amerika Selatan, ini lebih mudah karena mereka terbiasa dengan suhu ini,” Niko Kovac menambahkan.