Real Madrid boleh dibilang hampir tidak pernah menggunakan formasi tiga bek. Apakah ini akan berubah dengan kedatangan Xabi Alonso?
Setelah diumumkan secara resmi sebagai pelatih baru Madrid pekan lalu, Alonso akhirnya diperkenalkan kepada media di Valdebebas, Senin (26/5/2025) sore WIB. Ini adalah kali pertama Alonso muncul di publik setelah meneken kontrak tiga tahun.
Alonso punya tugas berat untuk mengangkat kembali prestasi Madrid musim depan, setelah terpuruk musim ini karena nirgelar di tiga kompetisi mayor. Pencapaian Alonso bersama Bayer Leverkusen jadi alasan mengapa Madrid memilihnya.
Alonso di sana berhasil membawa Leverkusen juara Bundesliga tanpa terkalahkan musim lalu yang dibarengi gelar DFB-Pokal dan Piala Super Jerman. Belum lagi Alonso juga kenyang pengalaman bermain di klub-klub top sehingga dinilai bisa mengatasi tekanan sebagai pelatih Madrid.
Namun, ada juga keraguan mengiringi kedatangan Alonso terkait formasi dan gaya bermainnya. Sebab, Alonso selama ini identik dengan gaya high-pressing lewat formasi 3-4-3 andalannya, dengan dua full back jadi andalan untuk mendobrak pertahanan lawan.
Sementara Madrid sudah terbiasa bermain dengan formasi empat bek untuk waktu yang lama, hanya sesekali bermain dengan tiga bek tengah dan itu pun di tengah pertandingan. Terkait perdebatan formasi itu, Alonso punya jawabannya.
“Pertanyaan bagus dan saya suka itu, karena sepakbola modern menuntut Anda untuk fleksibel, dinamis, dan bergerak dengan cepat. Tentu saja saya punya ide permainan, tapi sistemnya bisa berubah-ubah. Saya ingin tim membawa emosi, energi, berhubungan dengan orang-orang. Kita lihat, apakah itu bermain dengan empat bek atau tiga,” ujar Alonso seperti dikutip The Athletic.